-03 Dream ⛅

2.5K 204 52
                                    

-----------------------------------------------------------
Happy Reading ❤
-----------------------------------------------------------

Matahari sedikit menunjukkan dirinya. Jam mengarah ke angka 04.55.

Semburat cahaya masih belum terlihat.

Tiba tiba mata Kanao terbuka dan langsung terbangun dari tidurnya.

" Mimpi ya ? Tapi syukurlah itu hanya mimpi " sambil mengelus elus dadanya.

" Aneh, tadi aku bermimpi aku terlambat, tas ku hilang dan ditemukan oleh seseorang. Tapi, siapa ya ?
Sudahlah, aku tak perlu memikirkannya. Mimpi itu cukup buruk. " gumamnya.

Ia langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung mandi.

Setelah semuanya sudah beres, Kanao langsung menuju kesekolah.

Ia sangat bersyukur itu hanya mimpi.
Sekarang seperti tidak ada beban dan merasa lega.

Akhirnya ia sampai kesekolah dengan waktu yang tepat.

Para murid lumayan sedikit yang datang. Kanao hanya mengabaikan mereka dan tidak peduli.

Menatap pemandangan di balik jendela. Cuacanya cukup mendung. Dingin, sepi, angin yang berhembus, redup, semuanya tersedia di diri Kanao.

Menopang dagunya dengan satu tangan. Merasa tak ada yang harus ia lakukan selain ini.

Plek

Sebuah tangan memukul bahunya dan menyebabkan wajah Kanao jatuh ke meja.

Tak ada reaksi apapun dari Kanao. Ia hanya memasang muka datar. Tatapan lesu seakan malas siapa yang memukul bahunya itu.

" Kau ini, apa tidak ada yang harus kau lakukan selain melamun hah? " teriak Aoi seakan membuang jauh jauh sifat Kanao.

" Kenapa? " pelan Kanao yang kepalanya masih di meja.

" Kau sangat membosankan. Kau seperti anak yang terangsingkan. Daripada kau bengong tak jelas, ayo kawani aku menemui kakak kelas " Aoi menarik lengan Kanao.

" Untuk apa? Aku terlalu malas. Pasti kau ingin menemui kakak kelas yang kau suka itu kan? " Kanao mulai menegakkan tubuhnya.

" Eehh? Bu-bukan itu. Aku ingin mengembalikan buku ini kepadanya. Ja-jangan berpikiran yang tidak tidak, huff " Aoi memalingkan wajahnya yang memerah.

Kanao menyadari wajah temannya memerah. " Tuh kan merah " cetus Kanao yang menunjukkan jarinya ke wajah Aoi.

" Tidak ada ya. Sudah lah ayo ! " Aoi menarik tangan Kanao.

Ia tak sempat melempar koinnya dan sudah ditarik duluan.

Kanao hanya bisa berpasrah. Ia tak akan bisa menang melawan temannya itu.

Setiap perjalanan Kanao hanya tersenyum dingin. Mengikuti langkah kaki Aoi.

" Ehh itu dia. Berhenti. " pelan Aoi.

Aoi mulai menghembuskan napasnya dan Kanao menyadarinya.

" Gugup ya ? "

Butterfly || Tanjirou X KanaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang