Akhirnya kado spesial yang dari kemarin kutunggu sampai di tanganku hari ini.
Sebuah amplop putih yang diisi dengan hal-hal yang gak pernah kuduga akan kau beri padaku.
Balasan cerita ini,
Kau mengetik balasan untuk cerita ini.
Lebih tepatnya, cerita ini tapi dari sudut pandang mu.
Andai kau tau bagaimana berantakan nya hatiku saat membaca tiap katanya. Bagaimana bibir ku terus melengkungkan senyum saat memori itu kembali terputar diingatan ku.Tak hanya itu,
Kau selipkan benda kecil berwarna pink. Sampai sekarang aku masih belum tau apa namanya. Yang jelas, itu adalah benda favoritku yang sudah lama kutunggu.Yang terakhir,
Foto kita berdua.
Momen pertama kita bertemu yang diabadikan lewat kamera. Kau menulis "Bee" di foto itu.Maaf bila aku meneteskan air mata. Bukan karna aku tak suka, aku suka sekali. Tapi, apa boleh aku kembali merasa sesuka ini? Disaat aku tau kau sudah milik yang lain.
Maaf bila aku sedih,
Aku takut setelah ini kita kembali berjauhan.
Kembali asing dan tak lagi saling sapa.
Lalu, aku kembali merindu sendirian.Merindukan chat kita yang isinya hampir 70% "wkwkwkwwk"
Merindukan suaramu bernyanyi,
Merindukan ucapan "konbawa" darimu,
Merindukan 1000 kata bucin yang kau buat hahaha.Kau tak pernah bosan mengingatkan ku untuk selalu bahagia dengan siapapun itu, tak terkecuali dirimu.
Aku tak janji untuk itu Han.
Karna, bagaimana bisa aku bahagia ketika kamu lah kebahagiaan itu.
Lantas, bila kau pergi?
Aku harus apa?Penutup dari bab ini adalah ucapan terima kasih.
Terima kasih untuk balasan cerita buatku.
Terima kasih untuk benda kecil itu.
Terima kasih untuk foto yang telah kau edit sebagus mungkin.
Terima kasih untuk penjepit kertas berwarna biru yang lucu.
Terima kasih untuk amplop putih.Terima kasih untuk semesta yang mempertemukan kita dengan sengaja.
Aku mencintai mu,
Dan akan tetap begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Week With You. [COMPLETED]
Fiksi RemajaDitulis berdasarkan kisah dan perasaan yang dialami sendiri oleh sang penulis. tentang malam minggu terindah yang pernah di rasakannya. dan malam minggu terburuk juga yang akhirnya didapatnya. tidak untuk dibaca oleh insan yang hatinya mudah rapuh...