O6:: cinta

7K 770 49
                                    

Saat Yeonjun sedang tidak fokus, jeno memukul Yeonjun kembali saat Yuni masih memeluk erat Yeonjun mengakibatkan Yeonjun terjatuh ke belakang dan Yuni juga ikut terjatuh, saat itu juga polisi datang dan menghentikan keributan di club bar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Yeonjun sedang tidak fokus, jeno memukul Yeonjun kembali saat Yuni masih memeluk erat Yeonjun mengakibatkan Yeonjun terjatuh ke belakang dan Yuni juga ikut terjatuh, saat itu juga polisi datang dan menghentikan keributan di club bar itu. Dan Yuni menjadi sedikit tenang

"Ayo kita pulang" Yeonjun menarik lengan  Yuni

"Y-yeonjun a-apa kau bisa membawa mobil dalam keadaan seperti ini? Sebaiknya kita pesan taksi saja" Yuni khawatir karena Yeonjun terluka dan Dalam keadaan mabuk apakah Yeonjun bisa mengendarai mobil nya sendiri

"Tidak perlu,lagi pula aku sudah biasa seperti ini dan aku selalu mengendarai mobil untuk pulang walaupun dalam keadaan seperti ini" Yeonjun tetap keras kepala dan Yuni pun tak bisa melawan

Mereka akhirnya sampai di rumah dengan selamat walau Yeonjun mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata rata dan hampir menabrak mobil yang parkir di pinggir jalan

Yeonjun langsung naik ke kamarnya, dan Yuni mengikuti Yeonjun

"Mau apa kau?" Yeonjun menatap yuni dengan tajam

"A-aku ingin mengobati lukamu dan maaf kau jadi seperti ini karna aku" ucap Yuni sambil menunduk dan Yeonjun hanya diam saja

Hening, karena Yeonjun hanya diam saja dan duduk di pinggir ranjang. Yuni memberanikan diri untuk mendekati Yeonjun dan mengobati lukanya

"Y-yeonjun buka jas dan kemeja mu gunakan baju kaos saja agar aku lebih mudah mengobati luka di bagian lengan mu dan perut mu"

Yeonjun pun menuruti nya dan sedikit kesusahan untuk membuka jas nya,Yuni membantu Yeonjun untuk melepaskan jas nya hingga Yeonjun hanya memakai baju kaos dan celana yg tadi ia kenakan

"Mmm.. kau lebih baik berbaring saja" Yeonjun pun membaringkan tubuhnya perlahan dan memejamkan matanya. Tidak Yeonjun tidak tidur dia hanya memejamkan matanya

Yuni mulai membukakan sepatu Yeonjun yang masih di pakainya lalu mengambil kotak obat di laci nakas. Banyak luka lebam di wajah Yeonjun dan sudut bibirnya juga mengeluarkan darah.

Setelah membersihkan lukanya, Yuni mengoleskan salep dan Yeonjun tampak sedikit meringis saat Yuni mengoleskan salep di sudut bibirnya

"T-tahan sebentar ini akan segera selesai" Yuni

Yuni mengira bahwa Yeonjun sudah tertidur. Ia lalu memberanikan diri membelai lembut rambut Yeonjun yang mulai panjang hingga menutupi dahi nya

"Maafkan aku,karena membantu ku kau jadi seperti ini,dan satu lagi aku minta maaf karena aku sudah mulai mencintai mu" gumam Yuni lalu menutupi sebagian tubuh Yeonjun dengan selimut dan segera pergi dari kamar Yeonjun

"Apa?! Dia mencintai ku? Apa itu benar? Arghh" batin Yeonjun

.
.
.
.

Pukul 06.30
Yeonjun menuruni tangga dengan setelan jas nya yg berwarna hitam dipadukan dengan kemeja putih,dasi hitam dan celana hitam.

"Yeonjun kau mau kemana pagi pagi seperti ini? Lagi pula, luka yang ada di tubuhmu belum sembuh" ucap Yuni

"Ada urusan penting" ucap Yeonjun dengan nada yang sedikit berbeda dari biasanya. Biasanya Yeonjun berkata dengan nada kasar dan dingin tapi kali ini nada bicaranya berbeda, karena itu Yuni yang menghawatirkan Yeonjun pun berani bertanya kembali

"Kalau boleh tau memangnya sepenting apa? Masalah nya pukulan laki laki kemarin itu tidak bisa di bilang pukulan kecil,bahkan memar di wajah mu juga belum hilang" ucap Yuni

"Sangat penting, ada pengkhianat yang membantu musuh ku untuk merebut wilayah kekuasaan yang aku miliki selain itu persenjataan yang akan aku jual itu setengahnya hilang. Jadi aku harus mencari tau siapa penghianat itu sekaligus memberi dia pelajaran" ucap Yeonjun

"Kalau begitu kau mau kan makan makanan yang aku buat untuk sarapan?" Ucap Yuni

"Hmm" balasan Yeonjun sambil mengangguk kecil dan duduk di salah satu kursi meja makan

Yeonjun pun memakan masakan Yuni, ini pertama kalinya Yeonjun mau menyentuh bahkan memakan masakannya.Yuni menatap Yeonjun yang sedang memakan masakannya dengan lahap, entah kenapa ada perasaan tidak enak terhadap Yeonjun. Yuni menghawatirkan nya

Bagaimana jika Yeonjun berkelahi lagi untuk melawan musuhnya?
Bagaimana jika musuh nya membawa senjata tajam yang akan di sasarkan pada Yeonjun?
Dalam keadaan Yeonjun yang belum benar benar pilih apa dia bisa mengatasi ini semua?
Hanya itu pertanyaan yang selalu terputar di benak Yuni

"Apa aku harus mengikuti nya diam diam? Karna tidak mungkin dia mengizinkan ku untuk ikut dengannya" batin Yuni


TBC
3 Desember 2019

✓『M A F I A』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang