Bentar dulu aku mau ngomong sesuatu. Sebenarnya aku malu sama tulisan aku ini, aku malu sama kalian yang udah vote cerita aku ini, aku pikir Nggak bakal ada yang vote dan comment dan ternyata ada. Aku langsung minder dan ngerasa apa ini udah bagus? Apa ini Nggak mengecewakan readers?
Karna jujur aku nulis ini cuma iseng aja dan ternyata ada juga yang vote bahkan komen.
semoga cerita ini Nggak mengecewakan
Yuni kembali setelah menaruh nampan bekas makan Yeonjun ke dapur. Kemudian berdiri di samping ranjang Yeonjun namun dengan jarak yang sedikit jauh
"Kenapa kau jauh jauh? Apa kau takut padaku? Aku tidak akan menyakiti mu lagi. Kemarilah" ucap Yeonjun sambil menepuk kasur nya untuk memberi isyarat agar Yuni duduk disana. Yeonjun masih sama dengan posisi nya yang tadi. Yaitu bersandar di headboard ranjang nya
Dengan langkah ragu ragu Yuni mendekat ke Yeonjun dan duduk di tempat yang Yeonjun isyaratkan.
"Apa kau tersakiti selama ini hmm?" Tanya Yeonjun
"Maafkan aku karena terlalu banyak menyakiti mu, bahkan wanita seperti mu tidak pantas untuk disakiti. Tolong maafkan aku dan jangan membenci ku" ucap Yeonjun penuh dengan penyesalan
"Aku memang tersakiti,aku memang menderita tapi aku tidak pernah marah ataupun membenci mu" ucap Yuni
"Apa yang harus aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku pada mu?" Ucap Yeonjun sambil menggenggam tangan Yuni
"Kau tidak perlu melakukan apapun untuk ku, cukup jangan menyakiti dirimu dan sayangilah orang orang di sekitar mu" ucap Yuni
Yeonjun hanya menatap Yuni dan tak lama kemudian menarik Yuni kedalam dekapan hangat nya, Yuni suka itu, rasanya sangat nyaman.
"Aku mencintaimu sebagai istri ku,aku tidak akan menyakiti mu lagi,aku sangat menyayangimu maafkan aku" Yeonjun mengecup kening Yuni
"Untuk kali ini tidur lah bersama ku, bersandar lah di pundakku" ucap Yeonjun
"Apa hanya untuk kali ini saja? Tidak bisakah selama nya?" Ucap Yuni sambil bersandar di dada bidang milik Yeonjun. Dan Yeonjun hanya tersenyum menanggapi ucapan Yuni
Choi Yuni terbangun dalam dekapan Yeonjun,sangat nyaman rasanya hingga ia tidak sadar bahwa sekarang sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
Perlahan Yuni berusaha melepaskan dekapan Yeonjun untuk membersihkan dirinya dan membuat sarapan, Yuni yakin Tzuyu pasti sudah pergi bekerja
"Yeonjun, bangunlah aku sudah membuatkan mu air hangat untuk mandi dan sarapan juga sudah tersedia di meja" ucap Yuni sambil mengelus Surai lembut milik Yeonjun
"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini, selama kita menikah. Kita tidak pernah menghabiskan waktu bersama layaknya suami-istri" ucap Yeonjun yang mulai bangkit dari ranjang nya
"Kita akan kemana?" Yuni
"Ikut saja, tempat itu sangat indah" ucap Yeonjun yang sudah menghilang di balik pintu kamar mandi.
Kini mereka berada di sebuah taman yang sangat luas dan banyak jenis bunga yang menghiasi taman itu. Tidak bukan Yeonjun yang sengaja menghiasi taman itu dengan bunga. Yeonjun tidak punya waktu untuk melakukan itu semua. Tetapi bunga yang ada disana memang tumbuh di taman itu.
"Aku sangat menyukai tempat ini,penuh dengan ketenangan.terima kasih telah mengenalkan ku pada tempat seindah ini, seperti di surga" ucap Yuni
Yeonjun mengajak Yuni untuk duduk di sebuah kursi panjang berwarna putih yang ada di taman itu. Yeonjun membaringkan tubuhnya dan menjadikan paha Yuni sebagai bantalan kepalanya.
"Berikan aku usapan lembut itu" ucap Yeonjun. Yuni yang mengerti maksud Yeonjun langsung mengusap lembut Surai milik Yeonjun. Yeonjun menikmati itu dengan memejamkan matanya
"Yeonjun, kau tau tidak bahwa aku yang mencintaimu lebih dulu? Aku bahkan sempat berfikir bahwa ini tidak akan terjadi. Aku berfikir bahwa hanya aku yang akan mencintai mu sendirian" ucap Yuni sambil mengelus Surai milik Yeonjun
"Dan itu tidak terjadi, sekarang kita saling mencintai dan mungkin aku yang lebih mencintai mu" ucap Yeonjun
"Tidak, aku yang lebih dan sangat sangat mencintai mu. Jangan pernah pergi dariku Yeonjun" ucap Yuni
"Jika aku pergi,bagaimana?" Tanya Yeonjun
"Aku akan menangis" jawab Yuni
"Diantara kita pasti ada yang pergi lebih dulu, entah itu aku ataupun kau. Kita harus siap menerima kepergian" ucap Yeonjun
"Tidak bisakah kita pergi bersama saja? Mengapa harus antara kau dan aku yang pergi lebih dulu?" Tanya Yuni
"Aku tidak tau,itu semua rencana Tuhan sayang" ucap Yeonjun
TBC
12 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
✓『M A F I A』
Fiksi Penggemar↳˳⸙:: 최연준ˎˊ˗ ✎ᝰ┆Choi Yeonjun seorang mafia kaya raya yang selalu mabuk- mabukan dan datang ke bar untuk menghilangkan beban pikirannya. menyiksa,melakukan kekerasan, bahkan samp...