Yuni segera kembali ke kamar Yeonjun dan membawa nampan berisi air putih,jus buah,bubur,sup,dan beberapa buah buahan. Memang banyak,tapi ia pikir ini makanan yang tepat untuk kondisi Yeonjun saat ini
Yuni mengelus Surai lembut Yeonjun dengan penuh kasih sayang.
Namun Yeonjun tiba tiba terbatuk. Dengan segera Yuni membangun kan Yeonjun dan memberi nya air putih.mungkin tenggorokan Yeonjun kering akibat terlalu banyak meminum minuman ber alkohol"ini minum lah" ucap Yuni sambil memberikan air putih.
Yeonjun berusaha bangun dan bersandar di headboard kasur nya, lalu menerima segelas air putih itu"K-kenapa kau bisa seperti ini? Sebelumnya jika kau meminum alkohol tidak akan pernah hingga seperti ini" ucap Yuni dan Yeonjun hanya memandangi Yuni sedari tadi itu membuat Yuni merasa malu
"Ini makanlah, tubuh mu tampak lebih kurus,dan aku membawakan makanan yang tepat untuk kondisi mu saat ini" ucap Yuni yang berdiri di samping kasur berukuran king size milik Yeonjun
"Kenapa kau hanya berdiri? Apa kau tidak ingin menyuapi ku bubur itu?" Akhirnya Yeonjun berbicara namun itu malah membuat Yuni kebingungan dengan ucapan Yeonjun.
Setelah berhasil mencerna ucapan Yeonjun, Yuni langsung mengambil mangkuk yang berisi bubur itu dan hendak menyuapi Yeonjun
"Kenapa kau jauh jauh dari ku? Mendekatlah duduk disamping ku" Yuni tidak percaya dengan ucapan Yeonjun saat ini, mengapa tiba tiba berubah seperti ini?
Kemana Yeonjun yang kasar?
Kemana Yeonjun yang tidak mau di sentuh oleh nya?
Kemana Yeonjun yang tidak mau di dekati olehnya?
Dengan tiba-tiba Yeonjun menarik lengan Yuni,itu membuat nya terduduk di samping ranjang Yeonjun dan jarak mereka sangat dekat
"Jika seperti ini,kau akan lebih mudah menyuapiku" ucap Yeonjun. Sementara Yuni hanya diam tidak percaya akan semua ini. Apa ini mimpi? Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan ia dari mimpi ini.
"Kenapa kau diam saja? Tidak berniat kah menyuapi ku eohh?" Ucapan itu sukses membuyarkan lamunan Yuni
perlahan ia menyuapi Yeonjun,meski dengan tangan yang bergetar dan jantung yang berdetak tidak karuan
"Cukup,aku ingin mencoba sup itu" ucap Yeonjun seperti anak kecil sambil menunjuk sup yang berada diatas nampan
"Eohh baiklah" Yuni juga menyuapi Yeonjun sup yang di buatnya tadi
"Aku juga membawakanmu jus,ini sangat baik untuk tubuh mu, minuman lah" Yuni mulai terbiasa menyuapi Yeonjun meski jantung nya terkadang berdebar sangat kencang ketika Yeonjun juga menatap nya dan mereka tidak sengaja bertemu pandang
"Apa kau ingin buah? Aku juga membawa beberapa buah buahan yang segar" ucap Yuni
"Nanti saja,aku sangat kenyang saat ini" ucap Yeonjun
"Baiklah,aku akan menaruh buah buahan nya di atas laci" ucap Yuni sambil membereskan mangkuk mangkuk serta sisa makanan Yeonjun tadi dan bergegas pergi. Namun Yeonjun menahan Yuni
Akh!
Choi Yuni merintih ketika Yeonjun tidak sengaja memegang bekas luka cambukan Yeonjun yang belum sembuh di bagian lengan nya"Kau kenapa?" Setelah bertanya itu, Yeonjun langsung menyadari nya. Dan berkata "maafkan aku"
"Tidak masalah, dan apa kau membutuhkan sesuatu lagi?" Tanya Yuni
"Aku membutuhkan mu,tolong jangan pergi" ucap Yeonjun. Entah kenapa Yeonjun merasa sangat nyaman jika dekat dengan yuni. Yeonjun merasakan kedamaian jika melihat yuni tersenyum padanya. Namun Yeonjun baru menyadari nya sekarang.
Pipi Yuni memerah akibat ucapan Yeonjun tadi, entah kenapa rasanya sangat senang Yeonjun mengatakan bahwa dia membutuhkan Yuni.
"T-tapi aku ingin menaruh ini ke dapur" ucap Yuni
"Baiklah,tapi kembali lagi kemari setelah menaruh itu. Oke?" ucap Yeonjun dan Yuni mematuhi nya
TBC
12 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
✓『M A F I A』
Fanfiction↳˳⸙:: 최연준ˎˊ˗ ✎ᝰ┆Choi Yeonjun seorang mafia kaya raya yang selalu mabuk- mabukan dan datang ke bar untuk menghilangkan beban pikirannya. menyiksa,melakukan kekerasan, bahkan samp...