Tzuyu sangat penasaran dengan apa yang dibilang karyawan adik iparnya itu yang kini ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri. Tentang bagaimana Yuni berbicara tanpa ada lawan bicaranya. Tentang bagaimana Yuni selalu duduk di bangku no 3 dan membawakan cappucino latte padahal tidak ada orang disana.
Setelah waktunya untuk cafe tutup, Tzuyu langsung pulang dan ternyata Yuni belum kembali, Tzuyu mengganti baju kerjanya dengan piyama lalu kembali menunggu Yuni dan akhirnya yang ditunggu pun tiba, Yuni pulang dengan wajah cerianya
"Eonni? Aku kira eonni sudah tidur karena ini sudah cukup larut malam" ucap Yuni langsung duduk di samping Tzuyu
"Eonni ingin bertanya?" Ucap Tzuyu
"Tanyakan saja eonni ada apa?"
"Apa kau sedang dekat dengan laki-laki bernama Daniel?" tanya Tzuyu
"Ahh iya eonni, aku baru saja ingin memberi tahumu tapi ternyata kau sudah tau duluan. Dari mana eonni tau?"
"Aku tadi kecafe mu untuk berkunjung dan melihat-lihat saja, tetapi kau ternyata tidak ada di cafe dan karyawanmu yang memberi tau kepada ku. Bolehkah aku bertemu dengan pria yang bernama Daniel itu?"
"Tentu saja eonni, besok datang saja ke cafe, dia selalu datang kecafe ku. Tidak pernah absen" ucap Choi Yuni
"Dan... Wajahnya mirip ah bukan mirip tetapi sangat sama dengan Yeonjun. Aku sangat tidak percaya ini, padahal Yeonjun sama sekali tidak memiliki saudara kembar atau saudara laki-laki selain hyunjin. Tetapi mengapa Daniel bisa sangat mirip dengan Yeonjun?" sambung Yuni
"Aku jadi semakin penasaran dengan orang itu" ucap Tzuyu berusaha menyembunyikan kebingungan nya di depan Yuni
.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya, Tzuyu datang kecafe Yuni dan disambut dengan baik oleh karyawan yang ada disana
"Dimana Yuni?" Tanya tzuyu
"Seperti biasa, di jam seperti ini Yuni selalu duduk di bangku no 3 dan membawakan 1 cappucino latte" karyawan itu menunjuk bangku no 3 yang sedang Yuni duduki
Tzuyu heran, Yuni terlihat asik berbincang-bincang sambil tertawa ringan seperti ada lawan bicaranya, namun tidak ada siapa-siapa disana kecuali Yuni. Yang di bilang karyawan Yuni kemarin itu memang benar. Adik iparnya berbicara sendiri.
'apa dia mengalami gangguan akibat ditinggal pergi oleh Yeonjun suaminya?' batin Tzuyu yang masih menatap Yuni yang duduk membelakangi nya"Yuni memang sering seperti itu, dia seolah-olah ada lawan bicaranya tetapi tidak ada siapapun disana, bahkan kemarin nyonya Yuni bilang akan pergi bersama Daniel, nama pria itu yang katanya pelanggan Yuni. Tetapi kami sama sekali tidak melihat pria yang bernama Daniel itu bahkan kami juga tidak melihat daftar nama pelanggan yang bernama Daniel" jelas salah satu karyawan di cafe itu
'ada apa ini?'
"Ah baiklah kalau begitu kalian lanjut saja bekerja" ucap Tzuyu
Tzuyu memperhatikan Yuni dari jauh sesekali juga melirik kursi kosong yang berhadapan dengan Yuni, ini sungguh aneh.
'apa mungkin dia benar-benar mengalami gangguan dan berhalusinasi?'
'aku harus memastikan nya'
"Yuni mengapa kau berbicara sendiri?" Tanya tzuyu yang menghampiri Yuni.
"Astaga eonni, aku sedang bersama Daniel, ini sangat konyol. Bagaimana eonni bisa mengatakan aku berbicara sendiri?" Yuni tertawa terbahak-bahak. Dan ia juga melihat Daniel ikut tertawa.
"Lihat eonni, Daniel juga menertawai mu" ucap Yuni sambil memegang perutnya yang geli akibat tertawa.
"Kau? Kau kenapa? Disini tidak ada siapapun. Hanya ada kau dan aku. Tidak ada yang namanya Daniel atau orang lain! Apa kau--" ucap Tzuyu terhenti
"Kenapa eonni? Kenapa aku?" Tzuyu tidak jadi mengucapkan kalimat yang ia ingin ucapkan tadi. Tzuyu mengubah kalimatnya
"Apakah kau benar-benar bersama Daniel?" Tanya Tzuyu sambil melirik kursi yang berhadapan dengan Yuni
"Lelucon apa lagi ini? Cukup eonni. Aku sudah lelah tertawa. Jangan berpura-pura tidak melihat daniel. Cukup" ucap Choi Yuni yang menahan tawanya.
"Kau... Aku benar-benar tidak mengerti. Disini tidak ada siapa-siapa. Kursi ini kosong!" Tzuyu meninggikan suaranya.
"Jika kau tidak percaya silahkan lihat ini" tzuyu mengeluarkan cermin dari tas nya dan mengarahkannya kepada kursi yang ada di depan Yuni
"Lihat? Mana Daniel? Mana Daniel yang kau bilang itu? Di kursi itu kosong tidak ada siapapun. Bahkan karyawan dan para pelanggan juga tidak melihat ada orang yang duduk disana. Orang yang kau bilang bernama Daniel itu. Kau berbicara sendiri Yuni!" Ucap tzuyu
Yuni tidak percaya, dengan cepat ia merampas cermin itu dari genggaman Tzuyu. Dan mengulang hal yang dilakukan tzuyu tadi. Namun benar. Tidak ada bayangan Daniel disana. Namun Daniel masih duduk di kursi itu dengan tersenyum. senyum aneh yang memiliki arti namun Yuni tidak dapat menerjemahkan arti senyum itu
Next>> masih ada lanjutannya lagi satu chapter.
Sebelumnya aku minta maaf ya karna ada kesalahan. Aku awalnya bikin ini dan 2 chapter sebelumnya itu sebagai sequel. Tapi ini sama sekali nggak cocok dijadiin sequel. Karna sequel itu kaya lanjutan cerita atau kehidupan si tokoh utama setelah cerita tamat. Tapi ini itu kaya Nggak nyambung banget kalo buat dijadiin sequel Karna Nggak ada yeonjun si tokoh utamanya. Jadi aku ganti ini dan 2 chapter sebelumnya sebagai bonchapt (bonus chapter) itu lebih cocok hehehe. Maaf ya atas kesalahannya
7 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
✓『M A F I A』
Fanfiction↳˳⸙:: 최연준ˎˊ˗ ✎ᝰ┆Choi Yeonjun seorang mafia kaya raya yang selalu mabuk- mabukan dan datang ke bar untuk menghilangkan beban pikirannya. menyiksa,melakukan kekerasan, bahkan samp...