Baeby VS Daddy ✨Pandeep✨

5. Cara merayu Daddy

Baeby Vs Daddy

"Celamat pagii~"

"Huwaa~ sepertinya hari ini aku akan mendapat keberuntungan."

"Selamat pagi juga Jinyoung~"

"Ne~ selamat pagi juga~"

"Aaaaa~ neomu gwiyeobta!!"

Si kecil kesayangan semua orang telah datang, layaknya seorang model yang berjalan di atas catwalk, balita mungil itu melambai memberi sapaan kepada beberapa karyawan yang melihatnya.

Sepulangnya dari rumah sakit, Guanlin langsung datang ke kantor. Padahal ia ingin membawa Jinyoung pulang saja agar anak itu beristirahat di rumah, meskipun dokter menyatakan Jinyoungnya baik-baik saja tapi Guanlin masih merasa khawatir.

Tidak salah kan? Betapa ia sangat menyayangi buah hatinya.

"Eumm.. Permisi, Dae Pyo-nim, maaf mengganggu."

Guanlin menghentikan langkahnya yang otomatis Jinyoung juga ikut berhenti lantaran keduanya saat ini tengah bergandengan tangan.

Itu karena salah seorang karyawan wanitanya yang terdengar memanggil dengan ragu.

Mereka baru selesai melewati ruang co-working, dan hendak menuju ruangan pribadi Guanlin yang berada beberapa meter setelah ruang bagian sekretaris yang sepi.

"Iya, ada apa?"

"Engg.. Igeon.. Ah, saya ingin memberikan hadiah kecil untuk Jinyoung."

Guanlin menatap tangan yang tengah terulur kearahnya itu, benar ada sebuah boneka di sana.

Hadiah lagi? Ia jadi merasa bangga ternyata makin banyak yang menjadi penggemar anaknya. Tahu, memangnya siapa yang bisa tahan dengan mengabaikan wajah menggemaskan itu? Rasa cinta Guanlin saja semakin hari terus saja tumbuh walau setiap saat ia selalu menghabiskan waktu bersama si kecil.

Namun ekspresinya ia buat kembali datar saat menyadari itu tandanya banyak yang menyukai Jinyoungnya dan akan menjadi saingannya!

"Oh, baiklah terima kasih."

Mengambil apa yang diberikan kepadanya, kemudian memberikan boneka itu untuk Jinyoung.

"Sama-sama, Dae Pyo-nim." Ucap wanita itu sembari menyelipkan helaian rambutnya yang terurai ke belakang telinganya dengan malu-malu.

"Inci? Inci! Boneka inci!"

"Apa Jinyoung suka?" Mencoba akrab dengan balita kecil yang sedang menatap binar boneka berbentuk kelinci berwarna pink.

"Cuka, Youngie cukak."

Dalam hati wanita itu berteriak kemenangan, sepertinya langkah awalnya berjalan dengan mulus, ia tinggal melanjutkan langkah selanjutnya, setelah itu ia akan berhasil mencapai apa yang di inginkannya.

Ia sudah yakin sejak awal, meskipun ramainya desas-desus yang mengatakan betapa sulitnya mencuri hati seorang direktur muda, tapi tak akan pernah membuatnya gentar lantas menyerah sebelum ia sendiri yang membuktikan bahwa dengan kecantikannya, sang direktur pun akan bertekuk lutut padanya.

"Ayo Youngie, bilang apa untuk hadiahnya?"

"Telima kacih,.......... Ahjumma."

"Ahj---ahju? Ne? Ah, hahaha. Ne~ sama-sama Jinyoung~" Wanita itu tertawa sumbang, harga dirinya seolah terinjak-injak oleh sepatu mainan.