12. Hari Ulang Tahun

1K 97 51
                                    

Baeby vs Daddy






2 Tahun kemudian.





"Saengil chukka-hamnida~ Saengil chukka-hamnida~ Saranghaneun Jinyoungie~ Saengil chukka-hamnida~"

Jinyoung kecil melompat riang seraya bertepuk tangan, sebelum meniup api kecil yang menyala pada lilin berbentuk angka lima yang menancap di atas kue ulang tahun cantiknya.

Suara riuh tepuk tangan sontak terdengar memenuhi halaman rumah yang kini telah di sulap layaknya garden party dengan aneka dekorasi lucu nan mewah.

Hingga menampilkan senyuman itu, senyuman yang masih terkesan malu-malu milik kesayangan pria yang semakin matang seiring bertambah pula usianya.

Lai Guanlin, ayah tunggal itu merendahkan tubuhnya sejajar dengan buah hati kecilnya, dengan bertumpu pada sebelah lututnya ia membantu Jinyoung memotong kue selama sebuah lagu wajib potong kue di nyanyikan oleh anak-anak juga tamu undangan lain.

Bahagia bukan main rasanya saat melihat pertumbuhan si kecil yang selama ini ia rawat.

"Daddy aaa- Youngie suapin cakenya."

Guanlin menerima dengan senang hati potongan pertama kue ulang tahun yang Jinyoung berikan padanya.

"Selamat ulang tahun, sayang."

Mencium lama pipi sedikit berisi Jinyoung hingga membuat wajah anak itu sedikit menirus sebelah saat ia terlalu menekan ciumannya disana.

Jika di ingat sudah menjadi yang ke lima kalinya seorang Lai Guanlin menjadi yang utama bagi Lai Jinyoung. Rasa bahagia bercampur haru selalu melingkupi perasaan pria dewasa itu kala selama perkembangan buah hatinya berlangsung, ia bangga selalu berada di sisinya.





◽◾◽◾◽◾◽◾◽






"Hari ini sudah mulai bersekolah lagi ya, Youngie ingin dibuatkan sarapan apa?"

Yang ditanya masih bergeming dengan segenggam permen lollipop berperisa susu ditangannya. Menimang berapa banyak yang harus ia masukkan ke dalam tas sekolahnya.

Anak itu sendiri pun bahkan tak memperdulikan penampilannya yang masih berantakan, rambut acak-acakan, piyama kebesaran dan kusut yang kerahnya merosot memperlihatkan bahu kecilnya, bahkan sisa air liur yang mengering tertinggal di sudut bibirnya hingga ke pipi.

Namun bukan masalah untuk Guanlin yang setiap harinya memang melihat penampilan wajah bantal namun tetap menggemaskan milik si buah hati.

"Daddy~"

"Ada apa, sayang?"

"Youngie bawa semua lollipopnya, boleh?"

"Semuanya?"

"Heum."

"Sekarang teman Youngie banyak. Youngie lupa tidak menghitungnya, eung-tapi satu kotak cukup 'kan Dad?" Jinyoung berucap menjelaskan, ayahnya belum juga memberikan persetujuan, dengan begitu ia harap ayahnya akan mengerti.

Satu senyuman Guanlin berikan untuk sang buah hati, ikut mendudukkan diri di sebelah sang anak sembari membantu memasukkan permen loli yang berserakan di lantai. Setelah memasukkan satu kotak berisi banyak permen itu, Guanlin mengangkat Jinyoung ke dalam pangkuannya.

"Anak Daddy baik sekali, siapa yang mengajari?"

"Daddy Lin Lin."

Detik berikutnya suara kekehan kecil Jinyoung memenuhi ruang tengah dimana bocah mungil itu di terjang habis oleh yang lebih besar dengan ciuman dan pelukan erat.






Baeby VS Daddy ✨Pandeep✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang