Baeby VS Daddy ✨Pandeep✨

6. Hari pertama disekolah

Baeby Vs Daddy

[Kryuukkk]

"Eungg.. Youngie apal." Jinyoung menggeliat kecil di atas tempat tidur.

Terbangun dari tidurnya yang nyenyak dengan sendirinya lantaran perutnya mengeluarkan bunyi keroncongan, di tambah hawa dingin di pagi hari terasa menusuk kulit lembutnya.

Selimut yang semalam membungkus tubuh mungilnya pagi ini sudah lepas entah kemana.

Jinyoung bangkit, merubah posisi menjadi duduk. Ah, di sana rupanya keberadaan selimut itu? Tertumpuk di bawah telapak kaki ayahnya.

Salahkan keduanya yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk yaitu tidak bisa diam dan tenang tanpa membuat berantakan seisi tempat tidur yang sudah di siapkan rapi semalaman sebelum mereka masuk ke alam mimpi.

Bahkan yang lebih parahnya mereka pernah berakhir dengan posisi tidur saling berlawanan arah.

Selesai menggosok-gosok matanya yang sebelumnya terasa berat, tiba-tiba Jinyoung membawa tubuh mungilnya merangkak naik ke atas tubuh ayahnya yang tengah terlentang tak sadarkan diri.

Lagi-lagi kebiasaannya mencari kehangatan yang hanya bisa ia temukan di tubuh ayahnya seorang.

"Angat~" Kepala mungilnya ia buat menempel di dada bidang itu, tak lupa kakinya yang melingkar pada bagian perut, dan mendengar detak jantung sekaligus nafas teratur dari bawah tubuhnya membuat Jinyoung kembali mengantuk.

Jika tidak ingat perutnya sendiri sudah berteriak minta di isi, bisa di pastikan mata bulat itu akan kembali terlelap.

"Eddy~ angun. Youngie apal, mamam bubul uatan Eddy. Youngie hali ini cekolah, Youngie au liyat teman balu, Youngie au acih pelmen uat teman balu Youngie. Youngie ksjhshlksgafsfzcvstjdk."

Entah berniat membangunkan ayahnya atau apa, anak itu malah bergumam sendiri yang di pastikan ayahnya yang ia ajak mengobrol itu tidak akan mendengarnya.

Suara dengkuran halus bahkan masih terdengar dari belah bibir tebal yang sedikit terbuka itu.

Namun tak lama wajah pria itu bergerak gelisah, membentuk ekspresi yang sulit di gambarkan, dan tiga detik kemudian---

"Hachhuuu!..."

Guanlin terbangun seketika tepat setelah bersin. Rupanya penyebab rasa gatal menggelitik hidungnya sejak tadi adalah rambut berantakan milik bocah kecil yang tengah memeluknya.

Surai halus yang mencuat kesana-kemari itu menerobos masuk menusuk hidung. Namun ada baiknya juga hal itu terjadi, karena dengan begitu akhirnya Guanlin bangun.

Sedikit merapikan rambut sang anak agar tak lagi mengenai wajahnya, Guanlin memeriksa jam weker di atas nakas sampingnya, masih jam enam pagi dan malaikat kecilnya sudah terbangun? Bahkan alarm dari jam itu sendiri saja belum berbunyi.

"Selamat pagi kesayangan Daddy~" Dengan suara khas bangun tidurnya Guanlin menyapa.

Ia tau Jinyoung yang tengah menindihnya itu tidak tidur meskipun anak itu tidak bergerak. Karena menurutnya, akan sangat aneh jika di pagi hari tidak menemukan anaknya berada di posisi seperti ini.

Dalam keadaan apapun Jinyoung tidak akan melupakan kebiasaan tiap bangun tidurnya itu.

Merasa masih belum mendapat sahutan, Guanlin sedikit mengintip wajah si kecil yang sedang menunduk, dan benar saja anak itu memang sudah bangun terbukti dari bulu matanya yang bergerak-gerak tanda berkedip.