Chapter 1 (part-3)

238 9 0
                                    

        ali menuruni honda city berwarna hitam metalik itu tepat didepan kampusnya. hari ini ali memilih bareng dengan kakaknya yang juga berangkat ke kampusnya yang kebetulan searah. 

        "makasih kak," ucap ali saat alya membuka kaca mobilnya.

       alya bersiap menginjak gas mobilnya namun tiba-tiba sebuah mobil honda freed berwarna putih masuk sehingga alya menghentikan kakinya yang menginjak gas, alya mendahulukan mobil itu masuk karena memang posisi alya berada ditikungan. 

        "kak alya ya.." sapa prilly saat dia yakin yang dilihatnya adalah alya. alya tersentak kaget melihat prilly saat membuka kaca mobil yang berhenti disampingnya. senyum manis dua gadis ini merekah. 

        " hay pril, nanti aku minta nomor kamu ya, kamu kasih ali aja, sekarang aku buru-buru mau kekampus sudah siang soalnya." terang alya. mobilnyapun berlalu meninggalkan kampus itu. sesaat pandangan prilly beralih kepemuda tampan yang sekarang berdiri tepat didepannya setelah mobil alya berlalu. 

        "hay," sapa ali yang membuat prilly menjadi aneh, seminggu ini prilly mengenal ali dikelas teater tak sedikitpun ali pernah menyapanya bahkan tersenyum tidak pernah. tapi pagi ini menjadi lain pemuda tampan ini menyapanya dan senyum disudut bibirnya terlihat jelas yang semakin membuat pemuda ini semakin manis.

        prilly menghela nafas lalu tersenyum " hay juga," jawab prilly. sejenak ali memperhatikan prilly tatapannya tertuju ke senyum manis gadis ini. mungkin ali baru menyadari gadis cerewet dikelas teater yang baru seminggu dikenalnya ini memiliki  wajah yang manis dan tidak membosankan.

        prilly membunyikan klaksonnya dan berlalu meninggalkan ali yang masih sibuk menatapnya. 

***

        ali menyusuri lorong kampus tiba-tiba langkahnya terhenti didalam ruangan itu ali melihat prilly sedang berpelukan dengan seorang laki-laki. entah kenapa tiba-tiba jantung ali berdebar dengan cepat seperti ada yang memburunya dan dia harus terus memacu jantungnya cepat.

        "ali," sentak prilly dari dalam ruangan dan melepas pelukannya dari galang.

         galang adalah salah satu mahasiswa dikampus ini, dia anak semester 3 dikampus, mungkin ali baru melihatnya karena beberapa hari pertemuan dikelas teater galang tidak hadir karena harus mengisi acara teater dikelasnya.

        "woy, kenapa lo bengong," ucap prilly saat sudah berada didepan ali. prilly menatap mata ali, bulu matanya lentik alisnya tebal dia sangat tampan tidak bosan kalau prilly harus menatapnya seperti ini terus.

        "eheemmmm," galang berdehem, tiba-tiba saja pemuda ini berdiri disamping prilly.

      "galang, kenalin ini ali dia seminggu yang lalu bergabung dikelas teater, dia anak musik," terang prilly. galang dan ali saling berjabat tangan namun akhirnya galang menarik tangan prilly dan berlalu meninggalkan ali.

      prilly menghentikan lagkahnya, galang kaget dan memundurkan langkahnya melucu. "eehhh,,,eehhh,...kamu ni ya kalau berhenti ngomong-ngomong dulu dong, kalau gue terus nyelonong lo ketinggalan kan gak lucu," ucap galang cengar cengir.  prilly tersenyum geli melihat galang bertingkah aneh, bukan aneh sih sebenarnya tapi memang itu sifat galang humoris dan penyayang. 

        "apaan sih lo, ne gue udah nyampe kelas buruan lo kekelas keburu pak bandi marah," celetuk prilly yang kontan membuat galang mengingat kalau sekarang kelas pak bandi, guru teater semester 3 yang terkenal super berisik. lebih berisik dari bu syahrini. 

        galang memacu laju larinya cepat namun akhirnya dia kembali mendekati prilly dan mencium pipi tembem gadis cantik ini. "ihhhh.... galaaaaaaang." prilly berteriak histeris, sedangkan galang malah cengar cengir sambil berlari, dan terus mempercepat laju larinya meninggalkan prilly yang masih memandanginya dengan kesal.

KOTAK SEJUTA MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang