Cho Seungyoun itu seperti layaknya Zat Psikoaktif. Membuat Yerin berubah menjadi pribadi yang ketergantungan. Entah fisik, ataupun psikologis. Gadis itu tidak menyadari bahwa memabukkannya seorang Cho Seungyoun selama ini. Meski keduanya tahu hubung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"BREEE ADA ANAK BARU DI FAKULTAS KEDOKTERAN, BREEE. KINDERJOY LU DENGER GUE GAK SIH, NYED?!"
"DENGER, SEJE, BANGSAT!"
"Namanya siapa, Je???"
"Satu huruf gocap yak, Ha."
"Eyyy dasar budak kapitalisme."
"Cakep?"
"Wonu mah kalah, Young."
"Apaan lu bawa - bawa gue?!"
"Tinggi kagak?"
"192 sentimeter, Jen. Jinhyuk mah lewat."
"Kamu niat mau nanya apa nyindir aku sih, beb?"
"Purikan banget sih, Seok. Jhahahaha HANBIN ANJING JANGAN NGEBASH TIBA - TIBA, TOLOL!! Masih subuh nih nyet jangan bikin darah tinggi."
"SHOLAT SUBUH ORANG MAH BEGO!"
"Ntar, njing, gibah dulu."
"Seksinya selevel sama anak - anak Bekantan gak, Je?"
"Wooseok? Seungyoun? Aduh.. gak level."
"Balik lewat mana lu, Je? Siap - siap aja lu di tendang dari Alpardnya Wonu pas karyawisata nanti."
"Halahhh gak usah sombong! Wonu juga pinjem Alpardnya dari Kak Joshua 'kan?"
"Yah tetep aja lu gak di ajak. Ntar gue ajuin lu jadi panitia karyawisata perwakilan dari Fakultas MIPA."
"HANBIN BAJINGAN!!"
Panggilan video berakhir pada 04.15
"Loh kok dimatiin?" Yerin berujar tak terima ketika Seungyoun mengakhiri panggilan video yang tengah berlangsung secara mendadak. Gadis berkulit pucat itu mempoutkan bibirnya seraya menatap Seungyoun dengan wajah memelas. "Gue juga mau tau infonya."
Seungyoun menggeleng kuat - kuat. "Enggak ada." ujarnya sembari menyimpan ponsel pintar milik Yerin di atas meja pantry. Ia tahu sekali bagaimana Yerin jika sudah bergabung dalam forum tak jelas tersebut. Gadis yang kini tengah memakai apronnya itu akan lupa dengan sekitar, bahkan ia bisa saja mengabaikan atau mungkin tidak peduli pada Seungyoun yang jelas - jelas tengah duduk di hadapannya.
"Yah siapa tau aja anak baru itu bisa klop sama kita." Yerin membalas dengan nada penyampaian yang kelewat kecewa.
Baru kali ini Seungyoun benar - benar membatasi pergaulannya dengan orang lain. Sejak saat itu, lebih tepatnya setelah perkelahian antara Seungyoun dan Daniel terjadi, Yerin sama sekali tidak boleh dekat dengan siapapun. Tidak, kecuali Seungyoun. Hanya pemuda itu yang boleh dekat dengannya.
