ǝɔuǝpuǝdǝᗭ ,- Seulgi And The Bet

669 106 30
                                    

"Seungyoun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seungyoun?"

Seungyoun refleks membekap bibir Yerin ketika suara Seulgi terdengar menginstrupsi. Keduanya benar - benar tidak tahu jika Kakak dari Cho Seungyoun itu akan datang berkunjung. Seungyoun patut bersyukur sebab rumahnya sudah bersih dan rapi setelah pesta besar kemarin. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Yerin. Gadis itu justru merasa takut akan posisinya sekarang. Memang tidak ada yang salah tentang itu. Seungyoun juga tidak melakukan apapun padanya. Bersembunyi bersama Seungyoun di balik selimut tidak akan membuatnya mati, bukan?

Yah, anggap saja mereka seperti bersembunyi. Baik Seungyoun maupun Yerin sama - sama tidak tahu jika mereka tertidur di kamar yang sama. Awalnya Yerin terkejut ketika menyadari dirinya terbangun di samping pemuda bermarga Cho itu. Tidak munafik, ia juga sempat beradu argumen dengan Seungyoun mulai dari siapa yang pertama masuk ke dalam kamar, siapa yang pertama tertidur, bahkan sampai mengungkit siapa yang pertama mabuk. Yeah, seperti yang diketahui. Permainan konyol bernama Truth Or Dare itu berakhir dengan bir. Tak ayal jika keduanya mabuk dan tidak sadarkan diri.

"Gue takut." ujar Yerin, menekankan nada dari setiap kalimatnya.

Seungyoun langsung menjawab, "Gue juga."

"Kalo ketahuan Kak Seulgi gimana?! Gue gak mau nikah sama lo gara - gara tuduhan yang enggak - enggak."

"Yah kenapa enggak?!"

"Seungyoun!" katanya, meneriaki Seungyoun.

Yang di teriaki malah kembali meneriaki. "Yerin!"

Yerin menghela nafasnya sejenak. Kemudian berujar, "Kalo gue hamil gimana?!"

"Gue bakal tanggung jawab."


















"APA? HAMIL?!"
































Seulgi mendengus kasar. Entah sudah berapa kali ia berkacak pinggang dan melipat tangannya di depan dada. Hal itu sudah berulang sejak pukul 08.00 hingga 08.45 pagi ini.

"Kok duduk, Kak?" Seungyoun berujar. Pertanyaan yang ia lontarkan membuat Seulgi menatapnya tajam bak mata Elang. Pemuda itu buru - buru menundukkan kepala seraya takut pada sang Kakak.

Sebenarnya Seungyoun tidak salah disini. Ia hanya bertanya kenapa Seulgi tiba - tiba duduk setelah sekian lama mondar - mandir tidak jelas di hadapannya dan Yerin.

"Jadi?" Seulgi mulai membuka suara. Tatapannya tidak setajam tadi, meski Seungyoun yakin Kakaknya itu masih menyimpan amarah yang begitu besar padanya. "Kenapa kalian bisa tidur di bawah selimut yang sama?"

"Ketiduran, --" jawab Yerin.

"Mabuk, -- Kak." sahut Seungyoun ikut menyusul.

"JADI YANG BENER YANG MANA?!"

•DEPENDENCE ; CSY & JYR•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang