ǝɔuǝpuǝdǝᗭ
Malam berikutnya, Yerin sudah siap dengan gaun formal berwarna hitam yang dipadupadankan dengan sepatu hak tinggi berwarna senada. Rambut panjangnya diikat dengan rapi tanpa merusak tataan poni yang begitu indah meninggalkan beberapa helai anak rambut di sisi kanan dan kiri wajahnya.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, Seungyoun buru - buru mengeluarkan ponselnya dan memberi arahan pada Yerin untuk bergaya sementara dirinya bersiap mengambil gambar.
"Gue gak bisa gaya, Seungyoun." Yerin memekik tertahan ketika bahunya di dorong pelan oleh Seungyoun. Meski pada akhirnya ia tetap melakukan apa yang Seungyoun perintahkan. "Kalau nanti telat gimana?"
"Gak apa - apa. Itu 'kan perusahaan gue."
Ingin rasanya Yerin berteriak di telinga pemuda sipit itu jika perusahaan Cledbel masih dipimpin oleh Kyuhyun.
"Ya tapi 'kan-"
"Sebentar aja." Seungyoun menyela.
Sesuai yang diperintahkan, Yerin memutar tubuhnya sembari mengibaskan gaun yang ia kenakan.
"Udah?"
Seungyoun mengangguk antusias, kemudian mengangkat ibu jarinya tinggi - tinggi. "Oke."
Sebenarnya mereka sudah datang sejak dua puluh lima menit yang lalu. Hanya saja, terlalu banyak improvisasi membuat keduanya jadi tertahan di basement.
Setelah melakukan terlalu banyak improvisasi, Seungyoun segera memberikan ponselnya pada Yerin. Sudah tahu 'kan hal seperti ini bukan lagi sesuatu yang aneh bagi mereka? Benda - benda pribadi seperti kunci mobil, dompet, ponsel, sampai kunci cadangan rumah pun Seungyoun berikan pada Yerin ketika keduanya tengah bersama.
"Emang fotonya untuk apa?" Yerin bertanya sambil sesekali mengejar Seungyoun yang sudah berjalan mendahuluinya.
"Untuk apa aja." balas Seungyoun, seraya memperlambat langkah. Mungkin ia tahu bagaimana kesusahannya Yerin di belakang sana. "Untuk.. postingan Instagram, Insta story, snap WhatsApp, foto profil Instagram, ditempel di buku nikah gue juga gak apa - apa."
Yerin terdiam, mendadak bergidik ngeri. Bahaya juga putra pertama Kyuhyun ini. "Apa sih? Gak jelas." ujarnya seperti berbisik.
"Nanti juga jelas kok."
"Apanya?"
Seungyoun diam - diam menyembunyikan senyuman. Langkahnya yang semula tampak baik - baik saja, kini terhenti entah kenapa. Ia berbalik, berjalan menghampiri Yerin dan berhenti tepat di hadapan gadis itu. Meski gerakannya terlalu lamban, Yerin terkejut bukan main ketika Seungyoun meraih jemari mungilnya dengan lembut.
Kemudian berkata, "Hubungan kita."
Cho Seungyoun tiba - tiba menjadi buah bibir hangat di kalangan para kolega. Beberapa orang dari mereka tidak menduga jika Seungyoun adalah putra pertama Kyuhyun. Tidak hanya itu, pesona pemuda satu ini sepertinya tidak bisa diremehkan. Contohnya seperti tadi-baru saja memasuki aula, ada beberapa orang gadis yang tidak bisa diam setelah melihat betapa tampannya pemuda sipit ini. Memangnya siapa yang tidak terpana melihat pemuda tampan seperti Seungyoun? Kulitnya putih bersih. Hidungnya bangir tak tertandingi. Irisnya tajam walau tanpa lipatan mata. Tulang rahangnya yang begitu tegas membuktikan bahwa ia juga bisa menjadi buas dibalik senyuman manisnya. Ditambah-ini yang sedari tadi membuat Yerin menggerutu-kenapa jidatnya harus diperlihatkan seperti itu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
•DEPENDENCE ; CSY & JYR•
FanficCho Seungyoun itu seperti layaknya Zat Psikoaktif. Membuat Yerin berubah menjadi pribadi yang ketergantungan. Entah fisik, ataupun psikologis. Gadis itu tidak menyadari bahwa memabukkannya seorang Cho Seungyoun selama ini. Meski keduanya tahu hubung...