Cho Kyuhyun -- Pimpinan Endless Corp -- itu tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewa tatkala melihat dua putranya berjalan di lintasan berbeda. Saling berjauhan. Bahkan sama sekali tidak bertegur sapa sedangkan mereka menyadari keberadaan satu sama lain. Meski hal itu sudah acap kali terjadi, nyatanya Kyuhyun tidak pernah bosan untuk terus menyatukan keduanya.
"Pimpinan Cho," pria paruh baya itu mendongakkan wajah ketika Minkyung memasuki ruangannya dengan wajah sedikit tegang. "Tuan Muda Cho dan Tuan Muda Kang baru saja tiba."
"Biarkan mereka masuk."
Perempuan cantik itu segera berlalu meninggalkan ruangan. Selang 10 detik, Kyuhyun tersenyum bahagia saat Seungyoun dan Daniel memasuki ruangannya secara bersamaan.
"Tadi siapa? Cantik. Calon istri Papah yang baru?"
Bukan Seungyoun namanya jika tidak melakukan hal konyol. Pemuda berparas elok itu benar - benar pandai membuat orang lain merasa kesal. Bahkan pada Kyuhyun yang notabenenya adalah Ayahnya sendiri, ia tetap berlaku demikian. Seungyoun memang seperti itu. Ketimbang Daniel, Seungyoun lebih mendominasi ketika berkumpul bersama sang Ayah walau caranya sangat - amat kurang ajar.
"Bukan." balas Kyuhyun seraya bangkit dari kursinya. "Dia sekretaris baru Papah."
"Oh.." Seungyoun kembali menyahut seraya melirik ke arah Daniel yang sedari tadi belum juga mengangkat suara. "Emangnya Papah gak ada kepikiran untuk nikah lagi? Atau.. punya calon istri baru? Selingkuhan, mungkin?"
Kyuhyun menghela napasnya sejenak. Kemudian berbalik menghadap kaca besar nan tembus pandang yang menampilkan pemandangan kota dari lantai teratas gedung. Lagi - lagi ia membelakangi keduanya. Tak ingin melihat, atau barangkali sekedar menengok sebab keduanya selalu bertentangan. Daniel yang berada di barat, dengan Seungyoun yang berada di timur, sudah cukup jelas menggambarkan bagaimana tidak akurnya mereka selama ini.
"Untuk apa?"
"Untuk senang - senang. Kayak apa yang Papah lakuin ke Tante Hana dan Mamah Hyunjin."
"Papah gak bermaksud berlaku demikian, Youn. Perempuan itu mengkhianati Papah. Soal Ibumu, dia gak tahu apa - apa --"
"Karna Papah gak kasih tau Mamah yang sebenarnya."
Kyuhyun kembali menghela napas panjang. Pria itu mengusap wajahnya kasar tanpa berpaling sedikitpun. Melepas dan tidak ikut campur dalam kehidupan kedua putranya adalah pilihan yang salah. Seungyoun dan Daniel sudah sangat berubah. Entah sejak kapan. Kyuhyun tidak tahu pasti.
"Jangan sebut namanya." Seungyoun dan Kyuhyun sama - sama berpaling. Mengalihkan atensi mereka pada Daniel yang masih setia memainkan pisau lipatnya dengan tenang. "Dan lagi, jangan berlagak peduli sama kehidupan gue."
Seungyoun menajamkan penglihatannya. Pemuda Cho itu lantas bangkit dari singgasana sang Ayah dan berjalan mendekati Daniel. "Maksud lo apa?"
"Ternyata ini alasan dia ninggalin lo. Terlalu naif."
KAMU SEDANG MEMBACA
•DEPENDENCE ; CSY & JYR•
أدب الهواةCho Seungyoun itu seperti layaknya Zat Psikoaktif. Membuat Yerin berubah menjadi pribadi yang ketergantungan. Entah fisik, ataupun psikologis. Gadis itu tidak menyadari bahwa memabukkannya seorang Cho Seungyoun selama ini. Meski keduanya tahu hubung...