Pukul 20.00 WIB.Seungyoun tiba di kediaman Doyoung dengan wajah memerah menahan amarah. Sudah pasti hal itu mengundang banyak tanya dari para kawannya. Terutama Hanbin dan Wonwoo. Jun dan IM sempat bergidik ngeri, sementara Jinhyuk dan Zelo hanya ternganga saja. Doyoung dan Ten tidak tahu sebab keduanya tengah sibuk bermain masak - masakan di dapur. Hanya Wooseok seorang diri yang menunjukkan tanda - tanda biasa saja. Barangkali Wooseok tahu apa yang sedang terjadi. Maka dari itu ia berlaku demikian.
"Wehhh sob! Itu muka merah banget kayak angpau Imlek."
Setelah Hanbin, kini giliran Wonwoo yang beraksi mencibir Seungyoun habis - habisan.
"Merah apanya? Warna warni gitu kok. Ada biru, hijau, ungu, maroon sama dongker. Lu abis di make up Kak Seulgi yah? Atau jangan - jangan lu mau main lenong?"
Gelak tawa jadi mengudara dimana - mana.
"Ini beneran make up, Youn? Tapi kok serem." ujar Jinhyuk seperti tak percaya. Pemuda jangkung itu lantas menyentuh beberapa bagian wajah Seungyoun yang terlihat berwarna. Disaat yang bersamaan, Jinhyuk refleks menarik jarinya begitu Seungyoun meringis kesakitan.
"Awhhh.."
"Ya gustiii nih anak lagi ngeprank apa gimana sih?!" Jun berseru dengan wajah khawatir. Siapa sangka? Suaranya membuat Doyoung dan Ten keluar dari persembunyian mereka selama ini.
"Ada apa ini sepi - sepi?"
Doyoung menggeram kesal. "Ribut anjing."
Keduanya segera menyudahi acara masak - memasak mereka. Kemudian beranjak meninggalkan dapur demi melihat kekacauan apa yang tengah terjadi di ruang tamu sana. Ketika hampir sampai di ruang tamu, keduanya kompak berbalik arah seraya memekik dengan kencang.
"KOMPOR BELUM DIMATIIN."
Setelah mematikan benda tersebut, Doyoung kembali dengan membawa kirbat es dan buli - buli panas, sedangkan Ten membawa kotak P3K.
Niatnya baik. Namun caranya yang salah. Doyoung mendapat kritikan pedas dari Wooseok ketika dirinya memberikan buli - buli panas pada pemuda mungil tersebut.
"Lu kira Seungyoun lagi Dismenorea? Buli - buli panas itu digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat haid. Sementara kirbat es digunakan untuk mengompres luka. Salah satunya adalah luka lebam yang dialami sama temen lo ini."
Ten malah ikut mengompori. "Udah gue bilangin, Seok. Tapi temen lu itu ngeyel."
"Gue jadi bingung mana anak kedokteran, mana anak psikologi." IM menyahut dengan santai. "Atau jangan - jangan lu anak Tata Boga, Young?"
"Bajingan."
IM dan Doyoung berakhir dengan saling kejar - kejaran. Keduanya bahkan tak peduli dengan beberapa botol minuman yang sudah menggelinding menumpahkan isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•DEPENDENCE ; CSY & JYR•
FanfictionCho Seungyoun itu seperti layaknya Zat Psikoaktif. Membuat Yerin berubah menjadi pribadi yang ketergantungan. Entah fisik, ataupun psikologis. Gadis itu tidak menyadari bahwa memabukkannya seorang Cho Seungyoun selama ini. Meski keduanya tahu hubung...