Mimpi basah Hangyul (2)

523 84 15
                                    


 

ps: some parts written in english :)

 

 
Hangyul harusnya berterima kasih. Berkat Sihoon, ia memiliki keberanian untuk bercerita.

 
Menceritakan tentang kenyataan bahwa dirinya yang hanyalah seorang anak adopsi. Menceritakan tentang kenyataan bahwa dirinya tidak  mengenal siapa kedua orangtua kandungnya.

Semua Hangyul ceritakan.

Hingga Sihoon akhirnya jatuh tertidur. Mungkin karena ada pengaruh obat yang menimbulkan efek samping mengantuk. Atau memang waktu yang sudah menunjukkan jam tidur siang. Tentu saja Sihoon harus banyak istirahat agar cepat pulih. Dan Hangyul tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Dirinya masih setia duduk di kursi di samping ranjang. Memandangi wajah Sihoon yang begitu damai saat sedang terlelap. Seulas senyum terukir di bibirnya.

Lucu saja, pikir Hangyul.

Beberapa saat yang lalu, sebelum Sihoon benar-benar tertidur, ia meracaukan sesuatu yang begitu menggemaskan.

"Hangyul, kenapa aku mengantuk di saat-saat seperti ini? Aku kan masih harus menulis semua ceritamu di buku diaryku. Jika tidak... Jika tidak, bagaimana besok..."

"Tidak apa-apa..." Hangyul menyela. Samar-samar merapikan poni rambut si mungil Kim.

"Tapi besok..."

"Kau akan lupa?" tebak Hangyul. "Maka aku akan menceritakannya lagi padamu."

Sihoon menggeleng layaknya bayi. "Aku tidak mau."

"Tapi aku mau."

Sihoon menggeleng lagi.

"Jika perlu akan kuceritakan ulang setiap harinya sampai kau bosan," tambah Hangyul.

"Kau tahu kan kalau aku tidak pernah bisa merasa bosan... Bagaimana caranya aku bisa bosan jika setiap hari aku akan melupakannya?"

Hangyul mengangguk pelan. "Tidak apa-apa..."

"Pasti melelahkan kan? Meladeniku terus seperti ini..."

"Hei, tidurlah, hm? Kantuk membuatmu berpikiran yang aneh-aneh."

Sihoon menggumam samar sembari memejamkan mata dan menarik selimut hingga sebatas dadanya. "Jangan pergi dulu, Hangyul... Temani aku disini."

"Iya, aku tidak akan pergi," balas si bongsor Lee dengan seulas senyum penuh makna.

 
Yahh, setidaknya mereka sudah sama-sama saling memahami. Terkesan mustahil pada awalnya, tapi lihat kan? Hangyul merasa dirinya tenggelam semakin lebih jauh lagi ke dalam dunianya Kim Sihoon.

 
 
🌼
 

 
Hangyul keluar dari kamar inap dan menutup pintunya dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan bunyi apapun yang dapat membangungkan Sihoon dari tidur lelapnya.

Dan kehadiran Eunsang hampir saja membuatnya melompat kaget.

"Sihoon tidur?" tanyanya.

Hangyul hanya mengangguk membenarkan.

"Kau sudah makan siang? Ayo kutemani makan di kantin Rumah Sakit!"

"Um, tidak perlu. Aku makan di rumah saja," tolak Hangyul dengan senyum ramahnya.

"Oh, begitu?"

"Lagipula tidak ada yang menjaga Sihun."

"Hm, ya. Ayah dan Ibu Kim sudah pulang duluan tadi. Mungkin nanti malam Ibu Kim akan kembali kesini."

Here we go again | #GyulHoon [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang