chapter 2 >> my brother know

2.9K 247 9
                                    

hai hai hai.. i'm back :)

masih ada yang minat baca cerita ini? ngk ada? ya udah ngk papa T.T

kalau gitu ceritanya khusus aku dedikasiin buat onni ama chingu-ku ajah, yang selalu siap sedia buat baca ff-ku yang gaje :') *thanksss

check it..

~

~

~

~

~

*** (cerita sebelumnya)

"kau baik-baik saja?" tanya si pria

"..."

"maaf..?" tanyanya lagi lebih lembut

"..."

"HEI.."

merasa tak ada satupun pertanyaannya yang digubris, namja tadi sedikit menambah tekanan dalam nada bicaranya. membuat gadis di sebelahnya itu sedikit tersentak akibatnya. melihat reaksi yeoja itu ada sedikit perasaan bersalah yang menyelimutinya. perlahan gadis itu berbalik, walau masih dengan tatapan kosongnya. betapa terkejutnya ia saat melihat gadis itu, tanpa ia sadari semburat merah sudah mewarnai kedua pipinya.

"hana~ssi..?" tanya pria itu mencoba memastikan

"ini salahku!.." kata gadis itu -yang rupanya memang hana- masih dengan tatapan kosongnya

"a-apa?"

"seharusnya aku yang dibully.." lanjutnya

"a-apa maksudmu?" tanya pria itu lagi makin kebingungan dengan kata-kata yang keluar dari bibir tipis gadis disebelahnya

"..."

beberapa detik berlalu ia merasa ada jeda yang cukup lama di antara pembicaraan mereka tadi, tunggu, pembicaraan? sudahlah, sebut saja itu pembicaraan. dengan sedikit lambaian tangan yang berjarak tidak terlalu jauh dari wajah mulus hana, dia yang sedari tadi terus memperhatikan yeoja mungil di sampingnya itu mulai mengangkat pembicaraan.

"hei.. maaf mengganggu lamunanmu. tapi bisakah kau memberitahukan maksud dari perkataanmu barusan??"

"..." dilihatnya hana yang masih bergeming

"heii-"

grep!

hana yang sepertinya sudah sadar, mencengkram tangannya yang sedari tadi melayang di hadapan gadis itu. perlahan tatapan mereka bertemu, menciptakan reaksi yang hampir sama dari kedua remaja yang masih saling menatap itu. si pria yang tangannya sekarang sudah lepas dari genggaman hana kini memasang ekspresi kaget ditambah wajahnya yang semakin memerah. dan di sisi lain, hana juga memasang ekspresi yang sama tapi dengan kedua tangan menutupi mulutnya.

"astaga!!" pekik hana

rupanya ia baru sadar siapa pria yang ada dihadapannya saat ini.

#Hana POV

ini salahku. jika saja aku tidak menulis surat itu ini tidak akan terjadi. tiba-tiba sebuah tangan yang entah sejak kapan berada disana melambai dihadapanku. akhh benar-benar mengganggu konsentrasiku saja. kutangkap tangan itu, melirik si empunya. dan,

"astaga!!"

deg deg deg

se-se-sehuunn??? dia ada di hadapanku saat ini? ya tuhaan aku pasti bermimpi. kurasakan jantungku yang seketika berdetak lebih cepat. dengan kedua tangan yang masih menutupi mulutku, aku kembali melayang ke dunia fantasiku. matanya, alisnya, hidungnya, bibirnya, aahh aku menyukai semuanya! yaa semua yang ada pada dirinya. kalau benar ini mimpi ku mohon jangan bangunkan aku.

My Sweet Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang