Everything shimmered, all the stars on the night sky....
...
Bintang keluar komplek perumahan Johan dan membawa mobilnya menuju jalan raya yang kembali dipenuhi kendaraan yang melaju kencang. Ia kemudian menoleh pada Leia dan melihatnya sedang menghela nafasnya.
"Kenapa Lei? Something's wrong?" Tanya Bintang ketika melihat wajah Leia terlihat kusut setelah melakukan meetingdengan kliennya hari ini.
"Hmmm.. nope.. just.. my job. Gue harus ke Bali hari Selasa ini untuk meeting sama klien sekaligus survei, mereka mau gue juga ada di sana."
"Sama Johan?" Tanya Bintang. Entah mengapa rencana Johan pergi ke Bali bersama Leia sedikit menganggunya. Jelas sekali bahwa pria itu menyimpan perasaan pada gadis itu.
"Yup.." Jawab Leia tidak bersemangat. Bintang menoleh melihat Leia kembali menghela nafasnya. Ada sedikit rasa lega ketika Leia terlihat tidak menyukai ide untuk pergi ke Bali hari Selasa nanti itu.
"You seem to hate your job." Kata Bintang menebak.
"Who doesn't hate their job?" Tanya Leia kembali membalikan pertanyaan Bintang.
"Me.. I love my job." Kata Bintang sambil tersenyum. Benar. Bintang mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati.
"Ya?"
"Ya.. a job that doesn't seem like one.They're my family." Kata Bintang kemudian menerawang jauh kembali pada masa dimana ia membangun perusahaannya dari titik nol. Bintang merasakan mata Leia yang nampaknya kini sedang menatapnya. "Why? Lo gak percaya?" Tanyanya.
"Percaya kok, mata lo berbinar setiap kali ngomongin pekerjaan lo dan perusahaan lo." Kata Leia. Gadis itu kembali tersenyum, senyuman yang selalu bisa mengalihkan dunianya.
****
"Percaya kok, mata lo berbinar setiap kali ngomongin kerjaan lo dan perusahaan lo." Jawab Leia kemudian tersenyum. Leia tidak berbohong, Bintang selalu terlihat bahagia ketika ia membicarakan perusahaannya. Leia kembali teringat pidato Bintang di pesta get together perusahaannya kemarin. Ia menyebutkan satu persatu pekerjaan karyawannya dan berterima kasih secara pribadi karena telah bekerja bersamanya. Terdengar tulus dan hal itu membuat Leia tersentuh. "Awal mulanya gimana sih sama Bobby bisa bikin perusahaan ini?" Tanya Leia. Jujur ia penasaran.
"Gue sama Bobby udah temenan dari SMA, terus Bobby lulus sekolah mutusin kuliah di bidang kuliner sementara gue masuk jurusan Teknik Informatika di Jakarta. Setelah lulus suatu ketika Bobby bilang gimana kalau dia dan gue kolaborasi untuk buat semacem usaha kuliner tapi dipasarin online pake web dan aplikasi yang gue desain, setelah itu kebentuklah perusahaan kami." Kata Bintang
"Lo abis kuliah punya modal dari mana?" Tanya Leia.
"Kita mungkin salah satu yang beruntung, gue gak munafik untuk bilang itu bukan sebuah privilege, but I could guarantee you, we've worked so frickin hard to be in this position. Nyokap Bokap Bobby kasih kita modal untuk awal pendirian, dulu juga kita dibantu Arini untuk urusan strategi marketing, sama-sama lah bangun perusahaan ini sampai titik sekarang ini." Lanjut Bintang.
"Ya..I believe you. And I'm happy that you're doing great." Kata Leia.
So, Arini..
"Lo tau gak, gue tuh baru tau Bobby anak orang kaya ketika itu Lei.. selama gue sekolah bareng dia, trus temenan pas jaman kuliah, gue gak pernah nyangka dia anak orang kaya sama sekali, makan aja tuh di warteg, kadang ngutang ke ibu warteg!" Kata Bintang menjelaskan kemudian menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Starry Night
ChickLitShe can't sleep, except.. Leia: Gue bisa tidur, akhirnya gue bisa tidur lebih dari 2 jam! Bintang: Cewek itu minta tidur bareng gue, eh maksudnya tidur di tempat gue, she'll pay me, this is weird. ... ... Leia, a girl with a forgotten past, has...