"CONGRATULATION!"Pop! suara tutup botol champagne dibuka.
Pagi ini Bintang datang ke kantor dengan disambut oleh riuh para stafnya yang memberikan kata selamat atas kesuksesannya.
Ya. mereka menang.
Sebenarnya selain dirinya, Bobby dan rekan direktur lainnya juga turut hadir di rekaman acara tersebut kemarin. Menjadi staf pendukung untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh para panelis di sana. Bintang lega dirinya berhasil membawa perusahaannya menang dan juga berhasil keluar dari zona nyamannya.
"Dana segar baruuu.." Sahut Damar.
"Terima kasih semua, ini juga berkat kerja keras kita semua, I believe there's no tree that won't fall if we hit it enough. Semoga kedepannya perusahaan kita ini akan tetap menjadi nomor satu, pelan-pelan tapi pasti, semoga kita akan terus tumbuh bersama dan sama-sama menjadi lebih baik di perusahaan kita tercinta ini." Kata Bintang menyelesaikan pidato paginya. "Cheers semuanyaaa." Serunya.
"Bro.. gue percaya lo akan menang sih kemarin itu!" Sahut Bobby.
"Thanks btw, lo juga kemarin effort banget, pake buat praktek masaknya segala lagi depan panelis."
"Iya dong kan harus ekstra supaya menang, apalagi untuk tapping TV, dijamin kita gak akan ke-cut." Kata Bobby menepuk pundaknya.
"Nih Bin, minum dulu champagne kemenangannya." Kata Arini menyodorkan gelas champagne padanya.
"Thanks.." Kata Bintang tersenyum. "Ini berkat kalian-kalian juga, special thank you Rin buat lo kemarin, bahan dari lo emang luar biasa, thank you juga udah kerja keras lama di marketing and sales bareng kita." Kata Bintang menunjuk dirinya dan Bobby. "Kalau gak ada lo gue gak tau nih duet bareng Bobby doang akan kayak gimana jadinya, hahaha." Kata Bintang mengingat masa-masa awal pembentukan perusahaannya ini.
"Iya dong, Arini si tangan besi, hahaha." Kata Arini. Lalu Bintang mengacak rambut gadis itu yang disusul gelak kesalnya.
Hubungan mereka memang sudah seperti sahabat lama yang tidak bisa terpisahkan. Arini membantunya untuk mencapai posisinya saat ini dan juga sebaliknya. Dulu sekali sebenarnya pernah ada sesuatu di antara mereka namun memang harus berakhir di tengah jalan. Hubungan mereka mungkin akan lebih baik seperti ini, tanpa perasaan lain selain persahabatan di antara mereka.
"Bang Bintang, lo gak berniat buat get together party apa nanti malem?, semacem makan bersama buat syukuran kemenangan kita ini." Usul Chandra padanya.
"I don't know.. gue sih open aja.. lo bob?" Tanya Bobby sebagai pemegang saham kedua terbesar perusahaan itu.
"Let's goo.." Kata Bobby.
"Yasssss! Boss Bintang sama Boss Bobby bilang after office kita rayain kemenangan kita di Olivier! be right there!" Sahut Chandra pada semua staf yang lain yang disambut oleh sorak sorai dari semuanya.
Bintang lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah rekannya yang memang paling muda di antara mereka tersebut.
"Bin!" Panggil Bobby ketika Bintang berniat untuk menuju ruangannya, menyelesaikan pekerjaan yang tertunda yang pastinya sudah menumpuk.
"Yap.." Katanya menoleh pada Bobby.
"Malem nanti gue mau ajak Kei juga kalau gitu.."
"Okay.." Katanya santai.
"Lo.. lo gak akan ngajak Leia juga?" Tanya Bobby.
"Leia? Emang dia bakal mau kan ini get together kantor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Starry Night
Chick-LitShe can't sleep, except.. Leia: Gue bisa tidur, akhirnya gue bisa tidur lebih dari 2 jam! Bintang: Cewek itu minta tidur bareng gue, eh maksudnya tidur di tempat gue, she'll pay me, this is weird. ... ... Leia, a girl with a forgotten past, has...