AZZURA 3

130 6 0
                                    


Happy Reading:)

Setelah mereka selesai bermain basket, mereka pulang ke rumah masing-masing, Azzura yang tadinya tidak mau pulang akhirnya pulang atas permintaan Gilang yang berlebihan. Kalau Azzura tidak pulang ia akan mengancam Azzura untuk tinggal disini sendirian tanpa penerangan dirumah pohon yang kononnya ada penghuninya:v dan langsung saja Azzura mengikuti permintaan Gilang, karena Azzura phobia pada kegelapan.

"Lang, gue nggak mau pulang, gue tidur dirumah lo aja ya," Pinta Azzura memasang puppy eyes-nya kepada Gilang.

"Nggak, nanti nyokap lo malah nyariin lo lagi, terus gue yang disalahin sama nyokap lo,"

"Gue males dirumah, lo tau sendiri kan?, kalau gue dirumah itu kayak gimana?"

"Iya gue ngerti, tapi lo nggak boleh kayak gitu sama nyokap lo, bagaimana pun nyokap lo yang ngelahirin lo."

"Kalau lo ngomong kayak gini mah, gue bisa apa." Pasrah Azzura.

Gilang pun mengantar Azzura pulang ke rumahnya, sesampainya didepan rumah Azzura, Gilang langsung menancap motornya untuk pulang ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, kamu kemana aja!, ini udah malem, kamu keluyuran kemana aja?!"

"Ak-aku, tadi main ke rumah pohon dulu ma, sama Gilang. " Ucap Azzura gugup dan tanpa melihat mamanya.

"Udah Mama bilangin kan!, kalau pulang sekolah itu pulang langsung!, ini malah keluyuran entah kemana!"

"Ma-maafin aku ma. "

"Percuma kamu minta maaf, kalau kesalahan yang kamu perbuat kamu ulangi lagi!"

Dan datang lah dari arah pintu seorang gadis yang memakai rok dan baju kemeja, dilihat seperti pulang kuliah, ia pun berdiri disebelah Mama-nya.

"Ngapain lagi sih Ma?, bikin masalah lagi ini anak?" Tanya kakaknya Azzura yaitu Agatha Aquilla Kirana.

"Iya masa sih ya, baru pulang jam segini, kerjaan rumah masih banyak, bukannya malah pulang malah main sama si Gilang itu!"

Azzura tak dapat lagi menahan amarahnya karena Mamanya memarahkan ia, toh kakaknya baru pulang sekolah juga, lebih parah kakaknya yang baru pulang tidak dimarahi oleh Mamanya, ini yang ia tidak suka dirumah, saling membeda-bedakan anaknya. Azzura pun langsung masuk ke kamarnya, tanpa memperdulikan mamanya yang mengoceh sendirian.

"Hei, kamu nggak denger Mama!, cucian piring numpuk tuh!, kerjain!"

"Udah Ma, Mama tenang aja, nanti aku aja yang urus Azzura." Ucap Agatha sambil menenangkan Mamanya.

***

Sesampainya Azzura dikamarnya, ia menangis, semua yang terjadi hari ini begitu menyakitkan baginya. Lalu ia mengambil bingkai foto yang terletak dimeja sebelah tempat tidurnya.

"Pa, Papa kapan pulang?, aku kangen, Papa nggak kangen sama aku?, cepetan pulang Pa aku rindu," Azzura berbicara pada dirinya sendiri, ia memeluk foto tersebut dan ia pun tertidur.

***

Jam menunjukan pukul 05.00 Azzura bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh, setelah selesai sholat subuh ia mengambil pakaiannya dan memakainya untuk pergi ke sekolah.

Jam menunjukan pukul 06.30 Azzura bergegas pergi kebawah untuk menemui Gilang yang sudah duduk manis dimotor kesayangannya.

"Hai." Sapa Gilang sambil tersenyum manis kepada Azzura.

"Hmm,"

"Raa, kok jutek amat sih, bales dong kalau gue manggil lo, bilang Hai juga kek, atau good morning kek, kalau lo bales panggilan gue, gue sangat bahagia Raa,"

"Bacot!"

"Eehh, bercanda Raa, jangan masukin ke hati, masukin aja ke telinga. " Ucap Gilang sambil cengegesan.

"Cepetan berangkat, gue nggak mau ya, kalau gue disuruh lari kelapangan."

"Iya Bu bos."

Gilang dan Azzura pergi meninggalkan rumah Azzura dan pergi menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, ia berpapasan dengan seseorang.

"Hai Pak." Sapa Azzura girang.

"Eh, Hai"

"Bapak ngajar dimana sekarang?" Tanya Azzura sambil tersenyum malu.

"Saya ngajar di kelas XI IPS 3"

"Ooh, kalau gitu saya ke kelas dulu ya pak,"

"Silahkan."

Azzura ingin berteriak sekarang!, badannya sudah panas-dingin, dan telapak tangannya sudah berkeringat karena sedari tadi ia senang bukan main.

"Ya elah lo, guru aja lo sapa, masa tadi pagi gue sapa nggak jawab, pilih kasih lo!" Ucap Gilang merajuk kepada Azzura.

"Maaf ya Lang, kalo guru itu harus dihargai, kalau lo nggak dihargai, nggak kurang nilai gue, kalau guru nggak dihargai ya nilai gue yang turun jadinya"

"Terserah lo!" Gilang pergi begitu saja karena sudah kesel sama Azzura, sedangkan Azzura hanya ketawa melihat Gilang.



Haii guys, jumpa lagi sama author, maaf yaa, sekarang jarang update, karena pagi sibuk guys, biasalah urusan sekolah:v

Jangan lupa tinggalkan jejak, see you

Ig: windaderyy_

AzzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang