AZZURA 5

63 5 0
                                    

HAPPY READING:)

Vote dan coment

4 Hari sudah dilalui oleh Azzura dengan masalah oleh guru di kelasnya, ya masalahya cuma 1 yaitu membaca novel ketika guru menerangkan pelajaran. Tiap kena masalah dengan guru novel yang di miliki oleh Azzura selalu di ambil dan dibawa keruangan guru. Hasilnya Gilang lah yang turun tangan untuk mengendap-ngendap untuk masuk ke ruang guru untuk mengambil novel Azzura.

Setelah Gilang dapat mengambil novel Azzura di ruang guru, langsung saja Gilang memukul kepala Azzura dengan buku novel yang baru saja ia ambil,hasil mengendap-endapnya itu.

"Lo kenapa sih, mukul kepala gue sama buku setebal ituu!!" omel Azzura.

"Lo mikir nggak sih, karena ulah lo gue menjadi menderita."

"Gue emang nggak mikir, itukan derita lo."

"Gue nggak habis pikir sama lo, gimana gue bisa bersahabat sama lo selama 17 tahun ini!, sekarang lo nggak boleh pulang sama gue, naik angkot sana!" marah Gilang.

"Lang, kok lo gitu sama gue sih, lo taukan gue nggak ada duit buat naik angkot." Azzura memasang puppy eyesnya. Gilang tak menahan marahnya kepada Azzura, jika Azzura sudah melakukan itu.

"Oke, Lo boleh pulang sama gue," Pasrah Gilang.

"Yes, Terimakasih sahabat sehidup semati." Azzura reflek memeluk Gilang dengan erat, Gilang pun membalas pelukan Azzura tersebut.
Ada hal yang lain kala Azzura memeluknya, jantungnya berpompa hebat. Dan ia merasa dekat Azzura,seperti kena serangan jantung.

•••

Setelah mereka tiba di rumah Azzura, Azzura masuk dan di ikuti oleh Gilang di belakang. "Lo ngapain ngikutin gue?" Tanya Azzura bingung.

"Gue mau masuk juga," Jawab Gilang dengan entengnya.

"Gue takut, ntar lo kena marah lagi sama Mama gue."

"Nggak papa, gue udah kenal kena marah sama nyokap lo."

"Terserah lo!"

Baru saja Azzura masuk ke rumahnya, suara seseorang mengejutkan Azzura.

"Sayang," Ujar seseorang dari belakang.

"Papa!" Azzura langsung memeluk Papanya dengan erat dan tak ingin melepaskannya.

"Kamu udah makan?" Tanya Papa nya, Azzura menjawab tanpa melepaskan pelukan Papa nya.

"Belum, Papa buatin masakan yang enak yang nggak pernah Azzura makan selain makanan Papa."

"Iya, sayang Papa akan buatin apa yang kamu mau." Setelah melepaskan pelukannya satu sama lain, Gilang menyapa Papa nya Azzura.

"Hai om, Gimana kabarnya om?"

"Baik, kamu nggak tersiksakan sama Azzura selama ini?"

"Om, kalau diceritain nggak akan habis om," Jelas Gilang.

"Kamu yang sabar yaa,"

"Om, kalau aku nggak sabar mungkin Azzura udah aku jitak."

"Lo mau jitak gue?" Tanya Azzura melebarkan matanya. Gilang langsung kicep seketika melihat mata Azzura, katanya kalau Azzura melebarkan matanya mirip kuntilanak, dan Gilang takut dengan itu.

AzzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang