13 : Lion Heart

810 20 2
                                    

HALLOOO AIM BEKKK!!!

MASIH PADA NUNGGUIN EPEP INI?!

SEMOGA MASIH YAAA!!

NIH UDAH UPDATE HAHAHA!!


HAPPY READING!!!


"Ayah Junmyeon....."

"Kau ada apa sayang? Tak biasanya kamu kemari berjalan sendirian...." ucap ayah mertuanya itu.

Seora menggeleng pelan, ia tak mau membuat Junmyeon khawatir terhadap masalahnya dan Jongdae.

"Kau ada masalah dengan Jongdae?"


Seora masih terdiam.


"Ayolah jangan disembunyikan. Apa kau sedang bertengkar sama Jongdae?"

Seora merasa tertohok karena dugaan ayah mertuanya benar. Pria berumur itu mengelus kepala gadis menantu kesayangannya itu layaknya seperti dahulu ia mengajak anak perempuannya ke kedai itu pertama kali -walau Junmyeon sendiri tidak pernah punya anak perempuan.

"Tak apa sayang. Begitulah rumah tangga. Kadang kau diatas, kadang kau dibawah seperti roda. Kalau setiap hari bahagia tentunya akan datar bukan hidup ini?" jelas Junmyeon.


Seora masih terdiam. Ia masih berpikir panjang.


"Yasudah, hari ini ayah yang akan mentraktirmu," ucap Junmyeon.

"A-ah ayah, aku saja yang membayarmu," ucap Seora menolak -dengan halus.

"Tak apa. Sesekali," katanya sambil tersenyum.

Seora dan ayah mertuanya itu kini tengah menikmati kopi disebuah café. Sebenarnya Seora tidak terbiasa minum kopi di malam hari, karena jika dia insomnia dia akan menjadi mangsa Jongdae semalaman.

"Jadi kau ada masalah apa?" tanya Junmyeon.

Seora hanya bisa tersenyum kecut -masih tidak bisa menceritakannya. Jika ia menceritakan kejadian hari ini yang ada ia akan membuat Jongdae dalam masalah dengan ayahnya.

"Seora, kau percaya dengan ayah?" ucap Junmyeon menepuk pelan bahu Seora.

"I-i-iya ayah... Aku mempercayaimu..." ucap Seora terbata.

"Jika kau percaya denganku, seharusnya kau tidak takut menceritakan masalahmu dengan ayah. Ayah tahu kalau posisi ayah disini hanyalah sebagai ayah mertuamu, bukan ayah kandungmu. Tapi kau adalah anak perempuannya ayah. Jadi, anggaplah ayah ini adalah ayah kandungmu," ucap Junmyeon terus terang.

Mendengar kata-kata Junmyeon, Seora sontak menangis. Menangis karena terharu bahwa masih ada yang sangat peduli dengannya. Hampir saja ia ingin bunuh diri dengan memakan eskrim sebanyak-banyaknya. Bukannya itu jadi mati konyol?

"Ayah... Terimakasih sudah menganggapku sebagai anakmu. Tapi apakah aku pantas masih bersanding dengan anakmu? Jika masih, kenapa Jongdae dengan jahatnya mengkhianatiku?" ucap Seora tak sanggup menahan tangisnya.

"Tunggu. Apa maksudmu? Jongdae bukanlah tipe anak seperti itu," ucap Junmyeon.

"Tadi pagi aku memergokinya tengah berciuman dengan sekretaris barunya. Bahkan seperti tidak ada penolakan darinya," ucap Seora sembari memukul kecil dadanya -menahan sesaknya sakit hati.

[✔] [21+] My Pervert Wife - KJDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang