02

4.8K 381 27
                                    

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Kabut tipis masih berada di sekitar Koi Tower ketika Jin Zixuan melihat pemandangan tersebut ─Wei Wuxian yang masih mengantuk berdiri di depan pintu kamar Lan Wangji, pakaian hitam miliknya tampak begitu kontras dengan pakaian putih milik sekte Gusu Lan. Rambut hitam Wei Wuxian tergerai indah, bagian terluar di satukan dan diikat ditengah dengan simpul sederhana namun menggelitik dan menggoda hati Jin Zixuan. Putra Jin Guangshang tersebut mengamati interaksi antara Wei Wuxian dan Lan Wangji dari balik pilar berwarna keemasan. Hatinya terasa panas tiap kali melihat tangan Lan Wangji menyentuh atau membelai bagian tubuh Wei Wuxian.

"Lan Zhan...." Wei Wuxian menyandarkan tubuhnya pada Lan Wangji yang menerima dan memeluknya dengan senang hati. "Jangan pergi sekarang!" rengeknya.

Jin Zixuan menahan napas melihat adegan tersebut. Ia baru mengetahui bahwa Wei Wuxian bisa bersikap sangat manja seperti itu bila bersama Lan Wangji. Dan sialnya, Wei Wuxian yang sedang bersikap manja terlihat sangat menggemaskan dan menawan dimata Jin Zixuan.

"Wei Ying...." gumam Lan Wangji.

"Tidak mau! Jangan pergi!" Wei Wuxian memeluk erat tubuh sang Hanguang Jun.

"Wei Ying, aku harus..." Ucap Lan Wangji, "Untuk ke Lotus Pier..."

Senyum seketika merekah menghiasi wajah tampan namun cantik lagi manis Wei Wuxian. Ia memahami maksud kata-kata Lan Wangji meskipun kalimatnya masih menggantung. Lan Wangji pulang lebih awal ke Gusu jelas untuk melamarnya secara resmi. Kedatangan anggota keluarga Lan ke Lotus Pier jelas bukan karena alasan lain, tentu saja untuk melamar Wei Wuxian secara resmi.

"Aku mencintaimu Lan Zhan!" Wei Wuxian mengecup pipi kanan Lan Wangji sebelum kembali masuk ke dalam pelukan tuan muda ke-2 keluarga Lan tersebut.

Kedua tangan Jin Zixuan terkepal. Ia iri setengah mati pada Lan Wangji yang bisa dengan mudah mendapat pelukan dan ciuman dipipi oleh Wei Wuxian. Ia –Jin Zixuan− juga ingin merasakan bagaimana rasanya dipeluk dan dicium oleh Wei Wuxian. Sial! Dengan hati panas dan penuh kemarahan Jin Zixuan pergi meninggalkan tempat tersebut. Keinginannya untuk mengucapkan selamat tinggal pada Lan Wangji berserta para murid Gusu lainnya sirna sudah. Yang ada kemarahan dan rasa iri yang membakar hati sampai ubun-ubunnya.

♥♥♥

Usai makan pagi bersama, para murid bergegas meninggalkan Koi Tower untuk pergi ke kota. Mereka mendapatkan misi untuk mengatasi masalah gangguan mayat hidup ataupun roh yang dialami oleh penduduk kota.

Sama seperti perburuan malam sebelumnya, Jin Zixuan, Jiang Cheng dan Wei Wuxian berada dalam kelompok yang sama. Ketiganya sama-sama akan menunggang kuda untuk sampai di kota. ketika menuju kandang kuda untuk mengambil kuda yang akan mereka tunggangi ketiganya mendapatkan berita yang cukup tidak mengenakkan.

"Hanya tersisa 1 kuda saja?" tanya Wei Wuxian.

"Maafkan kami tuan muda. Ada sedikit keributan antara tuan Jin Zixun dan Jin Guangyao tadi, sehingga menyebabkan beberapa kuda lepas kendali dan berlari keluar kandang. Saat ini petugas sedang berusaha mengembalikan kuda-kuda ke kandang." Petugas jaga memberi laporan pada Jin Zixuan.

"Apakah kita harus berjalan kaki?" Jiang Cheng menatap saudaranya.

"Kita bisa naik pedang. Lebih cepat dan praktis." Sahut Wei Wuxian.

"Mana boleh? Peraturannya tidak boleh naik pedang." Jiang Cheng dengan gemas mencubit pipi Wei Wuxian.

Jin Zixuan mendengus kesal melihat keakraban kedua saudara angkat tersebut. Ia juga ingin mencubit pipi Wei Wuxian dan merasakan kelembutan kulitnya.

Poisson WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang