03

3.8K 355 2
                                    

♥♥♥

♥♥♥

Pada akhirnya baik Jin Zixuan dan Wei Wuxian berhasil memecahkan kasus hantu perempuan di rumah saudagar tersebut dengan baik. Diketahui bahwa dulunya hantu perempuan itu adalah calon istri putra sulung sang saudagar namun keduanya gagal menikah. Calon pengantin pria –putra sulung sang saudagar− meninggal karena serangan oleh beruang pada saat mencari kayu di hutan untuk membuat perkakas yang akan digunakan sebagai mahar. Sang saudagar membatalkan pernikahan begitu saja tanpa mengatakan hal yang sebenarnya pada keluarga calon mempelai perempuan. Pada hari pernikahan, calon pengantin perempuan yang frustasi mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Setelah memberikan beberapa nasihat dan jimat penangkal pada keluarga saudagar, Jin Zixuan dan Wei Wuxian kembali ke Koi Tower. Mereka bertemu dengan Jiang Cheng yang ternyata dalam perjalanan tersesat dan bertemu dengan kelompok Nie Huaisang, karena Nie Huaisang memaksanya untuk bergabung dengan kelompoknya akhirnya Jiang Cheng ikut menyelesaikan masalah yang menjadi tugas kelompok Nie Huaisang.

"Ayah sudah datang menjemput kita untuk pulang." Ucap Jiang Cheng.

"Paman?" tanya Wei Wuxian.

Tentu saja. Kabar itu bukan hanya kabar angin tetapi benar-benar sebuah fakta, bahwa Wei Wuxian dan Lan Wangji akan bertunangan. Kedatangan Jiang Fengmian jelas untuk menjemput sekaligus memberikan undangan pada kepala keluarga Jin, Jin Guangshang.

Mendapati situasi canggung seperti itu membuat perasaan Jin Zixuan tidak nyaman. Ia memutuskan untuk pergi ke gua bawah tanah untuk meningkatkan kultivasinya. Kemarahan yang tidak ia ketahui alasannya, perasaan kesal, kecewa dan lemah yang tidak ia mengerti sumbernya membuatnya sejenak melupakan dunia luar untuk mendapatkan kedamaian.

Entah sudah berapa lama Jin Zixuan mengasingkan diri, ia sendiri tidak mempermasalahkan hal tersebut. Baginya semakin lama dirinya mengasingkan diri semakin cepat ia melupakan Wei Wuxian dan menerima kenyataan bahwa Wei Wuxian telah menjadi milik Lan Wangji.

Jin Zixuan menempa kekuatan spiritualnya, meningkatkan kultivasinya agar lebih kuat dan tidak mudah dikalahkan oleh perasaan duniawi. Pun begitu kadang-kadang dalam meditasinya senyum menggoda dan suara merayu Wei Wuxian mengganggu konsentrasinya. Apabila hal tersebut terjadi Jin Zixuan akan marah pada dirinya sendiri dan memulai meditasi dari awal. Hingga suatu waktu sepupunya datang menemui dirinya yang sedang bersemedi.

"Aku sudah bilang jangan menggangguku!" Jin Zixuan menatap tajam Jin Zixun. "Lagi pula apa yang terjadi padamu?" matanya meneliti penampilan sang sepupu yang sepertinya telah terlibat bertarungan serius.

"Yunmeng telah jatuh. Kepala sekte Jiang dan istrinya dibunuh oleh Wen Chao." Ucap Zixun. Dengan susah payah ia duduk di atas batu, mengistirahatkan kakinya yang terluka akibat pertempuran.

"Apa?" Jin Zixuan tidak menyembunyikan keterkejutannya.

"Dalam semalam sekte Yunmeng Jiang disapu bersih oleh Qisan Wen." Lanjut Zixun. Dengan sedih ia menatap Zixuan, "... Wei Wuxian menghilang...." ucapnya penuh keraguan dan perhitungan.

Mendengar nama orang yang sudah mengusik pikirannya disebut membuat Jin Zixuan mengepalkan kedua tangannya.

"Sebelumnya Jiang Cheng dan Jiang Yanli pun menghilang tetapi mereka sudah berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh Lan Xichen." Zixun menangkap perubahan ekspresi sang sepupu. "Tetapi sampai sekarang keberadaan Wei Wuxian tidak diketahui. Entah masih hidup atau sudah mati."

Kepalan tangan Jin Zixuan semakin erat seolah-olah ia hendak meremukan tulangnya sendiri.

"Lan Wangji dan Jiang Cheng masih berusaha mencari keberadaan Wei Wuxian." Zixun menelan ludahnya susah payah, "Ku pikir aku harus memberitahumu hal ini agar kau tidak menyesal jikalau Wei Wuxian benar-benar sudah mati."

"Tidak!" desis Jin Zixuan. Ada keangkuhan dan tekat dalam suaranya. "Tidak! Dia pasti masih hidup." Jin Zixuan percaya bahwa Wei Wuxian masih hidup. Orang itu –Wei Wuxian− tidak boleh mati! Tidak, sebelum ia bisa memiliki Wei Wuxian untuk dirinya sendiri.

Zixun menghela napas panjang. Meskipun pada kenyataannya ia sangat membenci Wei Wuxian karena sikapnya yang terlampau tengil dan tak tahu malu tetapi ia tidak bisa mengabaikan perasaan sepupunya yang diam-diam memberikan perhatian pada Wei Wuxian. Meskipun Jin Zixuan tidak pernah mengatakannya tetapi Zixun bisa melihat dari cara Zixuan menatap Wei Wuxian.

"Wei Wuxian adalah saudara angkat Jiang Yanli, jika kau lupa aku akan dengan senang hati mengingatkan bahwa Jiang Yanli adalah tunanganmu." Zixun memasang ekspresi datar ketika mendapatkan tatapan sengit dari sang sepupu, "Tetapi apabila kau memang berkeras ingin mencari Wei Wuxian, sudah ada pasukan kecil yang aku siapkan untuk menemani pencarianmu."

"Aku akan berhutang padamu seumur hidup soal ini." Ucap Jin Zixuan, ia menyambar Suihua dengan tergesa.

"Zixuan..." panggil Zixun.

Jin Zixuan berdiri kaku tanpa menoleh sedikit pun untuk menatap sang sepupu.

"Mengingat Yunmeng Jiang sudah hancur seharusnya kau mempersiapkan dirimu kalau-kalau kenyataan yang kau temukan jauh dari harapanmu."

Tanpa memberikan sahutan pada Zixun, Jin Zixuan segera berlari menuju mulut gua. Ia tidak lagi berhasrat meningkatkan kultivasinya. Ia ingin segera menemukan Wei Wuxian untuk memastikan bahwa orang yang sudah dengan lancang mencuri hatinya dalam keadaan baik-baik saja.

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Friday, June 07, 2019

2:22:08 PM

NaraYuuki

Poisson WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang