11

3.3K 271 5
                                    

♥♥♥

♥♥♥

Crak Pair, OOC, Lubang Plot dimana-mana, Miss Ty merajalela, Tanpa Edit. Penceritaan ngebut.

♥♥♥

♥♥♥

Pada pagi berikutnya, usai memberikan intruksi pada para pelayan rumah keluarga Mo, untuk melakukan apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan selama tuan mereka pergi, Huan dan Wei Wuxian –dalam tubuh Mo Xuanyu− berangkat meninggalkan kediaman keluarga Mo untuk mengembara. Entah kemana...

Apabila Wei Wuxian mengenakan pakaian berwarna hitam dengan garis merah cerah pada pinggirannya, Huan mengenakan pakaian berwarna abu-abu cerah dengan warna keemasan pada motifnya. Meskipun pemuda tersebut ingin menyamar namun ia tidak bisa menyembunyikan tanda lahirnya. Diam-diam Wen Ning mengikuti dari belakang, pakaiannya tidak lagi compang-camping karena Huan sudah memakaikan pakaian yang sedikit layak untuknya, juga sebuah topi jerami untuk menutupi kepalanya.

"Ibu, tubuh paman kecil tidak sekuat dan sesehat tubuh orang-orang pada umumnya. Jika Ibu lelah, Ibu bisa menunggang keledai." Ucap Huan. Ia mengambil keledai milik paman kecilnya untuk menemani perjalanan mereka. Bagaiamana pun ibunya baru hidup kembali, dan tubuh yang menjadi wadahnya adalah tubuh paman kecilnya yang agak lemah.

Wei Wuxian tertawa lebar. Meskipun belum terbiasa menatap wajah tampan putra dewasanya yang susah payah dilahirkannya penuh perjuangan dulu tetapi perasaan nyaman tersebut tidak bisa dibohongi. Yang sangat disayangkan dan dikeluhkan Wei Wuxian hanyalah betapa miripnya Huan dengan ayah kandungnya.

"Huan... apakah ayahmu memperlakukanmu dengan baik?"

Pemuda tampan tersebut terdiam sesaat sebelum menjawab, "Ku rasa ayah sudah berusaha bersikap selayaknya ayah yang baik. Aku tidak keberatan."

Wei Wuxian teringat ketika dirinya masih muda, banyak orang yang mengoloknya karena dirinya menjadi anak angkat keluarga Jiang, ia menduga bahwa putranya juga akan mendapatkan perlakukan seperti yang ia dapatkan dimasa lalu. Bukankah itu sebuah nasib ironi yang terjadi pada mereka berdua. Terlebih Huan lahir diluar nikah, seorang anak haram yang pasti akan dicemooh.

"Maafkan aku..."

"Kenapa harus meminta maaf, Bu?"

"Karena meninggalkanmu sendirian didunia yang kejam ini."

Huan tersenyum, tidak membalas kata-kata sang ibu. Meninggalkan desa dan berjalan di pinggiran hutan, Huan melihat ke sekeliling. Ada perasaan cemas kalau-kalau keduanya akan bertemu dengan orang-orang yang mengenal mereka.

"Ibu, ayah memberikan Suibian kepadaku. Paman Jiang Cheng juga memberikan Chenqing kepadaku. Apakah Ibu ingin memilikinya lagi?"

Pada dasarnya Wei Wuxian tidak membutuhkan pedang, ia pun sudah sedikit lupa bagaimana menggunakan senjata itu. Namun ketika Huan mengulurkan Chenqing kepadanya, Wei Wuxian tidak menolaknya sama sekali.

"Huan..."

Ketika suara itu memanggil, bukan Huan yang tersentak membeku namun Wei Wuxian yang merasakan sekujur tubuhnya gemetar hebat. Sadar akan keadaan ibunya, Huan menarik tubuh Mo Xuanyu untuk berdiri di belakang tubuhnya ketika ia berbalik untuk melihat ayahnya, Hanguang Jun dan pemimpin sekte Jiang bersama Jin Ling dan murid junior dari ke-3 sekte tersebut menatapnya dengan beragam pandangan.

Huan tidak tahu harus tertawa atau sedih melihat perpaduan yang dilihatnya. Warna kuning keemasan, ungu dan putih pucat berbaur. Sungguh pemandangan tidak biasa. Yang terpenting, Huan tidak berharap akan ditemukan secepat ini. Untunglah paman Wen Ningnya bersembunyi tepat waktu.

Poisson WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang