Di sini aku, terduduk lesu saat menatapmu dari kejauhan. Aku melihat begitu jelas, matamu menyipit, terbawa arus bahagia. Lalu, tawamu terdengar. Menjadi musik pengiring senyap. Aku hanya bisa diam-diam, mengendap-endap ketika ingin menatapmu dari kejauhan. Kamu selalu pintar dalam memberi lelucon, hingga aku yang mati rasa bisa ikut terbawa arus kebodohanmu. Rasanya, aku ingin seperti mereka. Duduk di sebelahmu, menikmati tawamu, menatap senyummu dari dekat. Namun aku tahu, aku adalah aku. Manusia tak terlihat. Meski aku tahu mencintaimu adalah kebodohan. Tetap saja aku lakukan. Hei, kamu pemikat hati. Bagaimana caranya aku untuk berhenti jatuh akan pesonamu? Aku bisa gila.