Kamu adalah alasan mengapa benda pipih ini menjadi hal favorit di genggamanku. Bagaimana aku gelisah, menunggu kabar yang tak kunjung datang menyapaku. Aku sibuk menduga-duga, sedang apa kamu hari ini, bagaimana sibukmu yang telah menjadi prioritas. Terkadang, pikiranku dipenuhi oleh tawamu yang selalu menjadi musik yang paling indah. Terkadang, kenang kita nenjadi sebuah film yang selalu aku nikmati di setiap hari. Aku memakan pedih, saat mengingat memori bagaimana melepasmu yang telah letih bersamaku. Buku jariku mendingin, membeku, menatap netra yang selalu menjadi hal favorit tatapanku. Harus pergi; menghilang dari dunia sepi yang aku miliki. Hai, engkau hal favorit dalam imajinasiku. Berhentilah memperporak-porandakan perasaanku, berhentilah membuat hatiku terasa sesak saat mengingat atas kenang kita.