..
.
.
.
.
.
Matahari mulai menampakkan jati dirinya dengan berada tepat di atas langit, bertegak lurus dengan makhluk di bawahnya.
Semilir angin berhembus, menerbangkan dedaunan layu, dan sedikit menggoyangkan pohon pohon tinggi itu agar tak tampak selalu kaku hidupnya.
Jeon Jungkook. Pemuda dengan paras tampan dan tubuh tegap itu tak henti hentinya berlatih mulai dari, bermain pedang, busur, tombak, berlari dan masih banyak lagi.
Ia terus melakukannya seolah olah tak ada kata lelah dalam kamusnya.
Tatapan mata kelam nan tajam itu terus membidik setiap target. Melumpuhkannya dalam waktu yang relatif singkat.Semua orang yang melihatnya di buat terkagum kagum akan hal itu, apalagi para dayang yang tak sengaja menatapnya dengan pandangan bersemu malu.
Tapi jungkook tetaplah jungkook, pemuda yang begitu cuek akan sekelilingnya.Spllaassshh...
Lagi lagi pedangnya berhasil menumbangkan anak panah yang memang sengaja di bidik ke arahnya.
Prok prok prok
Suara tepuk kan tangan menghentikan kegiatannya. Jungkook langsung menoleh, menatap namjoon dengan jubah besarnya berdiri tak jauh darinya itu.
Jungkook berjalan mendekat, dengan pedang yang masih di tangannya.
Semua orang disana sontak menunduk hormat kala sang raja berdiri gagah di sana, dan itupun tak terkecuali bagi jungkook.
Ia juga ikut membungkuk, memberi salam." Hormat kami tuanku.... "
Namjoon mengangguk, mengangkat sebelah tangannya memberi kode akan kembali seperti biasa.
" Kemarilah, duduk di sampingku.. "
Jungkook menurut saja, pedang itu ia tancapkan pada tanah.
" Ini baru tiga hari, tapi kau sudah membuatku bangga akan kemampuan dan kegigihanmu.. Kau hebat jungkook- "
Jungkook yang mendengarnya hanya tersenyum kecil.
" Tapi sampai sekarang, saya sama sekali belum melihatmu dalam latihan langit? Apa kau ada masalah? "
Jungkook terdiam sejenak, memilih mencabut kembali pedangnya tadi dan mengusapnya dengan pelan.
" Jung-
" Sebenarnya saya tak bisa terbang- "
" Maksudmu? Kau sama sekali tak bisa terbang? Kau tak sebangsa dengan kami? Atau kau- "
" Maaf sebelumnya karena saya belum menjelaskannya pada tuan. "
Jungkook dengan cepat menggeleng, menyangkal ucapan namjoon.
Semuanya sudah ia susun secara rapi, dan tak boleh kembali berantakan.Namjoon terdiam, dia menatap jungkook penuh tuntutan, menelisik setiap inci dari jungkook, pemuda yang pernah menolongnya itu.
" Sebenarnya dulu saya bisa terbang, hanya saja saat saya kecil, keluarga kami mengalami suatu kejadian yang membuat kami harus berpisah, termasuk saya sendiri menjadi korban dengan hilangnya sayap itu... "
Sekarang namjoon paham, dia sekarang malah menatap iba pada pemuda tampan itu. Ia mengerti maksud kata dari ucapan itu, tak perlu di jelaskan secara detail, ia sudah paham.
" Maaf, saya tak bermaksud untuk berfikiran negatif padamu, hanya saja kau tau kan, bangsa kita bermusuhan dengan bangsa reptil menjijikkan itu.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
COBURA
FantasyKisah bagaimana sang awan gelap yang tengah berusaha untuk menelan apa saja yang akan menimbulkan hujan deras di setiap tindakannya. Sang awan gelap, yang begitu terobsesi dengan adanya hujan. Baginya itu adalah hal terindah dalam hidupnya demi pemb...