ЯГ » 16

5.3K 589 3
                                    

.

.

.

.

.

" Jadikan aku milikmu. "

" A- apa?? "

" Jadikan aku milikmu, jungkook. Miliki aku sepenuhnya! "

.

.

" Tidak! "

" Jung- "

" Tidak tae. "

Taehyung langsung memberontak dalam pelukan jungkook, melepaskan pelukan mereka.

" Kau tidak mencintaiku jungkook "
Lirih taehyung, jungkook menggeleng cepat, meraih tangan kurus itu untuk fi genggamannya.

" Tidak tae..., bukan itu maksudku. Aku mencintaimu, sungguh. Tapi bukan dengan seperti itu.  "

Taehyung masih menangis meraung, jungkook di buat hilang akal olehnya, maka dari itu ia kembali memeluk pria manisnya.

" Sssttt... Jangan menangis tae.., kau membuat hatiku sakit. Katakan padaku, ada apa yang sebenarnya terjadi.. "

" Dia menjodohkan ku kook-ah.. A- ayahku menjodohkan ku dengan pangeran park... "

Tanpa sepengetahuan taehyung, jungkook mengepalkan kedua tangannya, matanya berkilat marah, namun ia masih mencoba untuk bersabar dengan memejamkan matanya dan menghela nafas kasar.

" Itu tidak akan terjadi- "

" Itu tidak mungkin jungkook! Ayahku keras kepala, dan dia pasti akan tetap melakukannya! Jungkook, aku- "

" Sssttt... Percaya padaku. Itu semua tak akan terjadi, selagi aku masih bernyawa. Aku akan membatalkannya. Sekalipun kau akan tetap menikah, itu bukanlah dengannya, tapi denganku. Percayalah... "

Mau tak mau taehyung hanya mengangguk saja sebagai tanda ia percaya pada sang kekasih hatinya.

.

.

.

Suhu semakin menurun, hawa dingin menyeruak, menandakan matahari sebentar lagi akan terbit.

Taehyung. Pemuda manis itu masih setia membuka matanya, jujur sejak tadi malam ia tak bisa tertidur. Ini pertama kalinya ia tidur bukan di kamarnya, dia tidur bersama jungkook di ruangan pribadinya.

Tapi bukan itu masalahnya. Taehyung masih saja memikirkan masalah yang mendera dirinya hingga saat ini. Ia akan di jodohkan, dan itu bukan dengan jungkook, melainkan pangeran park.
Ia amat tau siapa dia. Seorang pangeran yang bangsatnya sudah memiliki istri. Dia sudah menikah belum lama ini.
Dan artinya, taehyung akan di jadikan Selir? Taehyung tidak mau, dia menentangnya.
Tapi bagaimana cara menggagalkannya?
Mengingat ayahnya bukanlah pria yang mudah di bujuk, ia sangat keras kepala.

Taehyung tak mau nasibnya di genggam oleh ayahnya seperti jimin. Dia tak mau.

Taehyung mendongak, melihat raut wajah damai kekasihnya yang begitu tampan.
Taehyung tersenyum sendu di buatnya.
Ia amat mencintai pemuda jeon itu.

Sekelebat akal melintas dalam pikirannya.
Ia kembali menatap jungkook yang masih setia memejamkan mata.
Tangannya terangkat guna membelai rambut hitam langit malam itu dengan lembut.

" Kalaupun iya, pernikahan itu tak terelakkan, setidaknya tubuh dan hati ini akan tetap menjadi milik jungkook. "

Taehyung perlahan bangun, mendudukkan dirinya di samping jungkook, tangannya masih setia membelai wajah damai itu. Senyum manis tertera di wajah indah taehyung.

Taehyung tampaknya sudah mulai hilang akal. Dengan segenap keberanian, ia dengan perlahan menarik tali jubah milik jungkook. Membukanya hingga terpampang dengan jelas dada telanjang itu, wajah taehyung memerah semu, tapi ia tak peduli. Ia akan tetap melanjutkan tujuan awalnya, tak peduli jika nanti jungkook marah padanya.

Cup

Mengecup bibir tipis itu dengan amat lembut, bibirnya mulai bergerak melumat dengan pelan. Jujur, ini adalah kali pertamanya melakukan hal itu, dan dia lakukan dengan kekasih hatinya, jungkook. Taehyung berjanji tidak akan menyesal kelak.

Jungkook mulai terusik, sesuatu mengusik tidurnya. Perlahan mata sekelam jelaga itu terbuka, dan seketika membulat kala mendapati wajah taehyung berada tepat di depan wajahnya yang saat ini tengah memejamkan mata dengan bibir saling menyatu.

Di saat taehyung membuka mata, ia cukup terkejut ketika mendapati jungkook ternyata sudah bangun. Tapi taehyung tetap tak peduli. Bahkan dengan lancang kini ia mulai mendudukkan dirinya di atas perut jungkook, tak peduli jika pemuda tampan itu akan merasa sesak atau keberatan akan dirinya.

Taehyung kembali melumat bibir merah jungkook yang mulai membengkak, tangannya tak kunjung diam, mengusap dan mengacak acak rambut jungkook.
Sedangkan jungkook, dia masih diam, membiarkan taehyung melakukan apa yang dia ingnkan sampai puas.

Tapi beberapa saat kemudian, jungkook di buat terkesiap kala merasakan air mata menitik di wajahnya. Taehyung menitikkan air mata, taehyung nya menangis. Tapi ia tetap mencium bibir jungkook walau sekarang sudah amat berantakan.

Jungkook bangun, membalikkan posisi mereka. Sekarang gantian taehyung yang berbaring di bawahnya.

" Kenapa kau menangis eum?? "
Dengan amat lembut jungkook menghapus jejak air mata itu.
Taehyung balas menatapnya dengan perasaan tak karuan.

Taehyung hendak menarik tengkuk jungkook, tapi pria jeon itu menahannya.

" Hiks... Ju- jungkook.. Hiks... "

Jungkook tetap setia menghapus air mata itu dengan amat lembut.

" Jangan menangis tae... "

Taehyung menggeleng lemah,

" Ku mohon hiks...miliku aku jungkook... miliki aku.. Setidaknya jika aku gagal..., tubuh dan hati ini akan tetap menjadi milikmu... "
Lirih taehyung dengan susah payah di sela tangisannya.

Jungkook memejamkan matanya, ia tak suka tiap mengingat kekasih hatinya akan menikah, dan itu bukan dengannya. Amarahnya membuncah.

" Kau akan menyesal nanti tae- "

" Tidak! Aku tidak akan menyesal. Aku janji tidak akan menyesal apapun yang terjadi kelak! Aku mencintaimu, jungkook.. "

" Aku juga mencintaiku tae... "

Setelah mengucapkan itu, jungkook tak pikir panjang untuk langsung mencium bibir itu, melumatnya dengan rakus.

Euungghhh...

Taehyung langsung mengeluh hebat kala jungkook menghisap leher jenjangnya dan menginggalkan jejak merah pekat di sana.

Tangan jungkook tak tinggal diam, satu tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya agar tak menimpa si manis, sedangkan tangan satunya lagi ia gunakan untuk melepas tali jubah taehyung, membukanya hingga terpampang jelas tubuh indah itu di depan matanya.
Mata jungkook langsung berkilat nafsu.

" Aku mencintaimu Kim Taehyung.... "

.

.

.

.

" ini sungguh menyenangkan. Bukan begitu ayah?? "

Suho mengangguk, setuju dengan ucapan sang anak, yugyeom.

" Kau benar, anakku. Sebentar lagi, sebentar lagi kita akan menang. "
Ujarnya.

Suho berdiri menuju jendela kamarnya, menatap hamparan langit di pagi hari itu dengan senyum culas.

" Di saat acara itu datang, semuanya akan berakhir. Kita serang mereka, dengan itu kekuasaan ini sepenuhnya akan langsung menjadi milik kita. Target adalah kim taehyung dan juga kim namjoon, kita singkirkan mereka, tapi terlebih dahulu kita singkirkan jendral sialan itu! "
Lanjutnya.

COBURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang