..
.
.
.
.
.
.
" Apa.!!? "
Pekik namjoon sedikit kencang, matanya menatap sang putra mahkota dengan intens.
" Kau tau apa yang kau ucapkan?? "
Ucap namjoon lagi.Taehyung mengangguk.
Namjoon memijit pangkal hidungnya, mendadak kepalanya terasa pusing sekarang.
Baru saja putranya, kim taehyung menghadap dirinya.
Mengadukan bahwa ia ingin ikut dalam pemeriksaan besok pagi ke pemukiman penduduk." Taehyung, kau yakin dengan ucapanmu?? Sebaiknya kau tak usah ikut, lebih baik kau di kastil saja, itu lebih baik dan aman "
Taehyung lantas cemberut, menatap ayahnya itu kesal.
" Kenapa.?? Kenapa ayah selalu melarangku untuk pergi keluar?? Aku hanya ingin melihat dan berinteraksi dengan penduduk kita saja, apa yang salah ayah?
Lagipula aku tak pergi sendiri. Aku pergi bersama para pengawal, dan di tambah ada jendral jeon, bukankah ayah sangat mempercayainya yang akan selalu menjagaku.?? "Namjoon kembali menatap putranya itu,
" Taehyung, ayah mohon mengertilah... Kau putra mahkota, di luar sana sudah pasti banyak musuh yang akan mengincarmu, terutama bangsa ular... Jangan membuat masalah..... Sekalipun jungkook menjagamu... "
Taehyung yang mendengarnya lantas semakin cemberut, wajahnya kian kusut.
" Apa karena aku putra mahkota ayah??... Apa karena itu, ayah selalu membatasi kehidupanku.??
Ayah.., jika boleh jujur, aku iri dengan jimin. Ayah tak pernah melarangnya untuk melakukan apapun, sedangkan aku? Jika aku ingin memilih, lebih baik aku tidak lahir sebagai putra mahkota di kerajaan ini.!! "Setelah mengucapkan itu taehyung langsung pergi begitu saja, meninggalkan namjoon yang terdiam.
Jin dan jimin yang memang juga berada di ruangan itu pun ikut terdiam.
Apalagi jimin, mendengar namanya juga ikut di sebut taehyung, ia sekarang jadi merasa bersalah.
Begitupun jin, sebagai seorang ibu, ia merasa gagal. Apa dia selama ini pilih kasih??Ia menatap suaminya dengan sorot sendu,
" Jonnie..., apa kau tak memikirkan itu sedikit keterlaluan.?? "
" Maksudmu.?? "
Namjoon langsung beralih menatap jin." Ku rasa, kau terlalu mengekangnya. "
" Aku melakukan itu, juga untuk kebaikannya, keselamatannya. "
Jin mengangguk,
" Aku tau maksudmu, tapi caramu sedikit salah. Kau mengekangnya, dan dia maupun aku sendiri juga tak suka itu. Berikan dia sedikit kebebasan- "" Tapi, diluar sana banyak musuh kita jin.! Aku tak ingin dia- "
" Aku tau. Tapi, bukankah dia akan pergi bersama para pengawal sekaligus jungkook.?? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan, kalau kau percayakan keselamatan taehyung pada jungkook.??
Aku juga percaya kalau jendral jeon itu pasti bisa menjaga putra kita.
Aku sebagai ibu tak ingin merasakan anak anakku merasa di pilih kasih.
Pikirkan lah lagi... "Jin pun ikut berlalu dengan menarik jimin, putranya itu hanya diam saja ketika di tarik keluar.
" Ibu, apa taehyung marah padaku.?? "
KAMU SEDANG MEMBACA
COBURA
FantasyKisah bagaimana sang awan gelap yang tengah berusaha untuk menelan apa saja yang akan menimbulkan hujan deras di setiap tindakannya. Sang awan gelap, yang begitu terobsesi dengan adanya hujan. Baginya itu adalah hal terindah dalam hidupnya demi pemb...