.
.
.
.
.
Suasana di dalam aula kastil tampak begitu ramai dengan para tamu dari berbagai daerah terus berdatangan. Suara hiruk pikuk terdengar memekakkan telinga bagi siapa saja yang tak menyukai kebisingan.
Semua para tamu hadirin maupun si pemilik tuan rumah tampak begitu bahagia, terpancar jelas dari raut wajahnya yang berseri.
Tapi hal itu tidak berlaku bagi kim taehyung. Pemuda manis itu hanya duduk diam di atas kursi indahnya di lengkapi dengan pakaian dan polesan tatanan rambut dan wajah yang di bentuk dengan sedemikian rupa.
Ia hanya diam, menatap semua orang dengan datar. Tak ada sesikitpun kebahagiaan yang terpancar dari wajah cantiknya. Berbeda dengan jimin yang juga duduk di dekatnya itu masih bisa menampilkan senyum walau terlihat terpaksa.
Taehyung tak menghiraukan sapaan ramah dari para tamu, katakanlah ia sombong, tapi hanya itulah yang bisa ia lakukan sebagai pelampiasan kemarahannya saat ini.
Mata indah itu kini hanya menampilkan kekosongan, tak ada pancaran kebahagiaan sedikitpun di sana.
Ia sangat ingin berteriak marah saat ini. Menangis meraung, melampiasakan rasa kebenciannya akan acara memuakkan ini." Tersenyumlah, pangeran kim... "
Ujar namjoon yang mencoba menarik pipi anak manisnya itu. Tapi dengan kasar taehyung menepisnya.
Menatap sang ayah dengan datar." Jangan menyentuh dan memaksaku! "
Namjoon diam saja, tapi ia kembali tersenyum kala menarik pria tampan di belakangnya hingga kini berdiri tepat di hadapan taehyung yang masih menatapnya datar.
" Salam kenal pangeran manis, kim taehyung..., saya pangeran park bogum
dar- "" Cih, jangan sok akrab kau! "
Namjoon menukikkan alis tak suka kala sang anak menyela ucapan bogum, yang berstatus calon pendampingnya itu.
Sedangkan bogum ikut terdiam mendengar ucapan datar itu untuknya." Jaga sopan santun mu kim taehyung. Dia calon suami mu- "
Taehyung mendelik sinis, tersenyum remeh mendengar tuturan sang ayah.
" Sopan santun? Jika kau lupa, kau lah yang membuat ku seperti ini, ayah. Dan jangan harap aku akan berbaik hati padanya. Karena aku dengan tegas menolak pernikahan memuakkan ini! "
Seru taehyung.Namjoon marah, dia hampir saja melayangkan tamparan jika saja jin tidak maju, menjadikan dirinya tameng dari amukan namjoon.
" Jangan pernah kau menyentuh putraku, kim!! "
Desis jin tak suka.
Namjoon berdecak kesal, pergi berlalu meninggalkan mereka.
Sedangkan bogum masih setia memandangi taehyung dengan senyum yang amat tipis.Tak jauh dari mereka, suho dan yugyeom diam diam tersenyum misterius.
.
.
.
" Tunggu sampai aku memberi aba aba, kalian mengerti? "
Semuanya mengangguk serempak, sosok jungkook tersenyum di balik jubahnya, pergi meninggalkan kawanan dengan senyum mengembang.
.
.
Jungkook memasuki aula, ikut bergabung dengan yang lainnya. Sesekali ia akan melirik taehyung, kekasih manisnya itu kini tampak bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
COBURA
FantasyKisah bagaimana sang awan gelap yang tengah berusaha untuk menelan apa saja yang akan menimbulkan hujan deras di setiap tindakannya. Sang awan gelap, yang begitu terobsesi dengan adanya hujan. Baginya itu adalah hal terindah dalam hidupnya demi pemb...