12

29 6 0
                                    

VOTE NYA DONG SAYANG? BUTUH BANGET :"(

"kamu segalanya untuk ku, sayang"

-Alexandra William

****

Hari ini Lexa mengajak Lena untuk dinner di restoran pizza favorit Lena sejak dulu. Ia pernah berjanji, bahwa dirinya akan membawa Lena pergi makan pizza bersama.

Dan sekarang, Lexa sedang mengabulkan janji itu. Lena sangat sangat senang!

"Lex! Gue pesen 3 boleh kan??" Tanya Lena yang beralih dari buku menu makanan resto.

Lexa cukup terkejut dengan pertanyaan Lena itu. Pertama, apakah 3 pizza besar itu akan habis dimakan?? Kedua, bagaimana bisa Lena menyantap semua pizza itu dalam sekejap?? Sungguh, ajaib!

"Habis kok, Lex.." Ujar Lena meyakinkan Lexa.

"Yaudah, pesen sesuka lo.. yang penting lo seneng, gue juga pasti seneng" Lexa mengiyakan sembari tersenyum manis.

Dada Lena berdesir hebat. Wajahnya memerah padam. Ia dibuat blushing oleh makhluk tampan di hadapannya itu!

"Apaan sih!" Lena salting sendiri.

****

Lena memandang Lexa heran. Ia melihat Lexa berjalan kesana kemari sambil berbicara via smartphone yang entah siapa disebrang sana.

Padahal, mereka sedang menikmati kencan mereka di pantai, yang pada akhirnya Lexa mendapatkan panggilan telefon.

Sudah hampir setengah jam, Lexa tak kunjung selesai menelfon. Lena agak sedikit bosan. Dan akhirnya Lena menghampiri Lexa yang sedang asyik ber-telefon itu.

"Masih lama, Lex?"

Lexa menoleh ke Lena, melihat wajah suntuk Lena ia pun meringis.

"Tunggu ya, sayang.." Bujuk Lexa sambil mengelus pipi tembam Lena. Lalu menjauhkan diri dari Lena dan kembali sibuk ber-telefon an.

Telefon an sama siapa sih?! Tanya Lena dalam hati.

"Lo lagi telefon sama siapa sih?" Akhirnya Lena berani bertanya setelah sekian lama mulutnya memilih diam.

"Jane" jawab Lexa singkat.

Ah, mood Lena mulai memburuk. Siapa Jane itu? Ia bahkan belum diperkenalkan oleh sosok cewek yang dipanggil baby itu!

"Lex.." panggil Lena.

Lexa tak menjawab, cowok itu masih asyik sendiri dengan dunia nya. Lena sontak mengambil alih smartphone Lexa begitu saja, ia mendekatkan smartphone itu ke telinga nya.

"Siapa lo?!" Tanya Lena tanpa basa basi.

"Ini siapa? Kok cewek sih?"

"Lo yang siapa! Jangan ganggu waktu gue sama Lexa! Ngerti gak lo!?" Teriak Lena sembari meremas smartphone Lexa tanpa disadarinya. Ia sudah terlanjur badmood.

"Kenapa gue harus ngikutin kata kata lo? Gue aja gak kenal lo, sorry" Jawab Jane seenak jidatnya.

"What the-"

"Lena!" Lexa merebut kembali telefonnya. Lalu mematikannya sambungan telefon itu. Lexa menatap Lena se-lekat mungkin.

"Apa?!"

Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang