Everytime i see her, i freak out surprisingly, i keep gasping and it's weird, maybe this is the emotion they call love because from the very beginning, my heart runs to her.
-BTS (DNA)-Apa yang membuat kebanyakan orang berpikir bahwa masa SMA adalah masa yang tak terlupakan, masa yang menyenangkan, masa menuju kedewasaan.
Bagi kebanyakan cowok, merokok, mabuk, tawuran mungkin wajar dilakukan anak SMA yang dianggap dalam masa pencarian jati diri, mereka mulai mencoba banyak hal, tak peduli hal negatif sekalipun.
Tapi berbeda dengan Elang, selama tujuh belas tahun hidupnya dia belum pernah sekalipun mencoba merokok, apalagi minum-minuman keras, pernah sekali dia hampir mencoba merokok tapi ketahuan oleh mamanya yang langsung menangis dan melarangnya merokok, Mamanya bilang Elang tidak boleh seperti ayah, ayahnya adalah seorang yang temperamen, suka merokok juga mabuk-mabukan, hingga keduanya berpisah dan Elang tinggal dengan mamanya, saat itu Elang merasa sangat bersalah pada mamanya, dia menyesal membuat mamanya menangis dan sejak saat itu dia bertekad untuk tidak pernah membuat mamanya menangis seperti apa yang dilakukan ayahnya.
Elang hanya ingin kehidupannya di SMA akan lancar seperti murid pada umumnya, tidak pernah sekalipun berniat menjadi anggota geng maupun jadi anak berandalan, pembawaannya yang kaku membuatnya jarang memiliki teman cowok.
Tapi bukan berati Elang tidak punya teman sama sekali, Elang punya beberapa teman seperti, Bayu seorang cowok bertubuh gempal yang selalu membawa permen rasa asam di sakunya, sifatnya ramah, sering mengeluarkan guyonan receh yang membuat teman sekelasnya tertawa. Ada juga Kelana, cowok berambut keriting dengan gayanya yang slengean. walaupun hanya dua cowok itu yang lumayan dekat dengan Elang tapi itu cukup bisa membuat harinya di SMA tidak begitu datar.
Elang adalah salah satu murid berprestasi di sekolahnya, dia sering diikutsertakan saat ada lomba olimpiade, dan tak jarang dia keluar sebagai juara, bulan lalu dia dikirimkan untuk mengikuti olimpade matematika tingkat nasional sayangnya dia belum bisa membawa piala untuk sekolahnya karena saat itu Elang sedang sakit, walau begitu guru pembimbingnya tak pernah kehilangan harapan pada Elang.
Elang juga merupakan salah satu pengurus osis yang membuatnya sering menghabiskan waktu disekolah, di kelas XI IPA 2 Elang dipercaya sebagai ketua kelas, tidak susah mengendalikan kelasnya yang tidak terlalu bandel, selama ini Elang terhitung jarang pergi ke kantin ataupun sekedar berkumpul dengan teman-temannya, tapi Elang tidak menutup diri dari pergaulan dengan orang lain.
Elang lebih sering membawa roti dari rumah dan memakannya di kelas saat istirahat sambil membaca komik ataupun novel yang dipinjamnya di perpustakaan.
Di dalam ruang kelas yang sepi, Elang memandang sebuah novel ditangannya tanpa berniat membacanya, pikirannya melayang pada cewek yang tadi hampir merobohkan rak di perpustakaan dan bisa saja menimpa dirinya sendiri jika Elang tak segera datang dan mengambilkan novel yang berusaha digapainya cewek itu adalah Tara.
Elang tahu nama cewek itu karena mereka satu kelas, tapi dia tidak pernah menyangka kalau Tara akan semungil, ralat-- sependek itu saat berada di dekatnya.
Sejak dulu Elang dicap dengan julukan anak mama, walaupun dia laki-laki. karena Elang yang selalu menuruti perkataan mamanya, dia tidak pernah membolos, membuat onar atau apapun itu yang berpotensi membuat mamanya sedih.
Tapi Elang tidak masalah, dia lebih memilih membuat mamanya bahagia mempunyai anak yang menurut dan bisa dibanggakan, sebisa mungkin dia akan membahagiakan mamanya apapun yang terjadi karena dia sadar yang dimiliki mamanya hanya Elang, begitu juga dengannya.
Elang kembali teringat bagaimana ekspresi terkejut Tara saat dia tiba-tiba berada di belakangnya dan mengambilkan buku itu untuknya, juga matanya yang membulat saat dia mendongak untuk bertatapan dengannya.
Cute,
Elang segera menghentikan lamunannya saat bunyi bel masuk terdengar dan banyak teman-temannya yang mulai masuk kelas, dan kelas menjadi lebih ramai. Dia memasukkan novel itu ke dalam tasnya dan mulai mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya, Elang kembali berpikir sejenak sebelum kemudian dia menoleh ke belakang, menatap pada bangku kedua dari belakang yang kini masih kosong.
☄
-To be continued-
03/02/2020
19:10
KAMU SEDANG MEMBACA
That Should be Me
Teen Fiction"Mau kemana?" Erik menahan tangan Tara dan menggenggamnya erat sebelum gadis itu melangkah keluar "Mau balik ke kahyangan" jawab Tara Sambil menjulurkan lidah dan raut muka mengejek "Haha lucu" Erik berkata sinis tapi tetap menggenggam tangan itu e...