You say your love is true and i hope that it will be
-Tara ratri kareen-Jika ditanya apa kegiatan yang paling disukai Tara dia pasti tanpa ragu akan menjawab membaca novel dengan memakai masker dibelakang rumahnya dengan ditemani semilir angin, bukannya berpanas- panasan dipinggir lapangan basket seperti sekarang.
Jika bukan karena Erik yang memaksannya untuk menemaninya, Tara pasti sudah kabur sejak tadi. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit lalu, dan keadaan sekolah pun sudah mulai sepi, harusnya Tara juga sudah pulang bukannya menonton Erik yang kini sedang mendribble bola kesana kemari dengan gesitnya dan dengan mudahnya mencetak Three points yang langsung diiringi sorak sekumpulan siswi kelas sepuluh yang kelihatan sekali mengagumi sosok Erik yang tinggi menjulang, karena Tara saja hanya sebatas bahunya.
Dengan garis rahang yang tegas, alis yang tebal, rambutnya yang hitam, walaupun kulitnya agak gelap karena dia lebih sering beraktifitas di luar ruangan, Tak dipungkiri bahwa Erik masuk kedalam jajaran cowok yang bisa membuat para cewek menjerit histeris dengan segerombolan temannya hanya dengan melemparkan senyuman.
"Najis." gumam Tara.
Hari ini hari Rabu, itu artinya Tara harus menemani Erik latihan basket setelah sepulang sekolah, sudah satu bulan ini kegiatan itu rutin dilakukannya apa boleh buat, itu semua karena dia dan Erik yang bermain Truth or dare beberapa waktu yang lalu, karena dare itulah selama satu bulan Tara harus menemani Erik bermain basket tiap hari rabu.
Sebenarnya Tara bingung mengapa Erik menyuruh dirinya untuk menemaninya saat latihan basket, Karena dengan banyaknya degem alias dedek gemes yang dimiliki Erik, dia bisa memilih salah satu dari mereka dan menyuruh mereka menemaninya bahkan mengelap keringatnya yang pasti mereka bakal dengan senang hati melakukan hal itu, tapi bukan Erik namanya kalo gak ngeselin, saat Tara menolak dare yang diberikannya, Erik malah mengancam Tara dengan foto-foto aib Tara yang akan disebarkannya ke seluruh akun media sosialnya, dan yang paling parah adalah Erik akan mencetak foto-foto itu kemudian memasangnya di mading sekolah. Sebenarnya Tara juga bisa saja melakukan hal yang sama tapi Erik justru tak takut sama sekali, dan jika memang foto aib Erik tersebar bukannya malah memalukan Erik, justru para penggemarnya itu yang semakin menggilai Erik.
Erik memang se-terkenal itu karena dia merupakan kapten basket SMA 77, lain dengan Tara yang tidak terlalu aktif di lingkungan sekolah. Jika Tara tidak ingat bahwa Erik adalah sahabat masa kecil yang tumbuh bersamanya sampai sekarang, Tara pasti akan mengikatnya dan memasukkannya dalam karung kemudian melemparkannya ke sungai ciliwung.
Terlalu fokus dengan lamunannya, Tara tak menyadari Erik yang kini sedang berlari kearahnya diiringi lirikan tajam segerombolan siswi kelas dua belas pada Tara yang tak dihiraukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Should be Me
Novela Juvenil"Mau kemana?" Erik menahan tangan Tara dan menggenggamnya erat sebelum gadis itu melangkah keluar "Mau balik ke kahyangan" jawab Tara Sambil menjulurkan lidah dan raut muka mengejek "Haha lucu" Erik berkata sinis tapi tetap menggenggam tangan itu e...