Awas typo bertebaran
Happy Reading…Satu minggu setelah kejadian kemarin. Kini hubungan Rendy dan Aurel makin dekat. Rendy juga semakin over protectiv dengan Aurel. Aurel hanya bisa memakluminya karna, cuman dia lah harapan Rendy satu-satunya. Hubungan keluarga Rendy dengan Aurel juga sangat hangat. Karna kedua papah mereka saling bekerja sama satu sama lain. Rendy juga sudah bisa menerima Dina sebagai mamahnya, setelah Rendy meminta maaf kepada papahnya.
Calista sekeluarga kini sudah berada dibalik jeruji besi akibat ulahnya sendiri. Semua bukti-bukti sudah di serahkan kepada pihak berwajib. Calista benar-benar dinyatakan memiliki gangguan mental. Kedua orang tuanya juga ditangkap karna sudah melakukan penggelapan uang. Kini perusahaan miliknya sudah diambil alih oleh keluarga Mahendra untuk membayar semua saham yang telah digelapkan oleh keluarga Calista. Walaupun masih ada ikut tangan dari keluarga Aurel. Mahendra Company akan membagi adil hasilnya nanti untuk balas budi sesama.
Rendy dan Aurel hari ini sedang bermain di pinggir danau tempat yang paling berkesan untuk keduanya. Hari ini adalah hari minggu mereka sengaja menghabiskan waktu seharian penuh untuk berduan di danau.
"Aurel…" panggil Rendy pelan yang kini sedang tiduran di paha Aurel. Ia jadi bisa memandang wajah cantik Aurel sepuas mungkin.
"Apa?" tanyanya dengan mata yang tidak beralih sedikitpun dari danau.
"Aku kamu-an yuk" ujar Rendy sambil memainkan rambut panjang Aurel yang bebas.
"Ogah! Alay bener perasaan!" pekik Aurel dengan wajah datarnya.
"Kenapa? Kan biar kaya couple omez gitu"
"Gue gak suka yang kaya begituan"
"Lah kan so sweet, lo gimana sih!"
"Saking so sweetnya pengin gue muntahin!"
"Gak asik lo mah, kan kita jadi gak ada romantis-romantisnya"
"Lo pikir, lo tiduran kaya gini gak banyak yang ngiri liat lo apa? Jadi ini gak romantis gitu? Kaki gue aja ampe semutan gini dari tadi lo tiduran mulu!" celetuk Aurel sebal menatap Rendy yang malah senyam senyum sendiri tak jelas.
"Hee iya juga yah, abis tiduran disini nyaman banget males banget mau bangun"
"Ya udah diem aja makanya!"
Setelah Aurel mengatakan itu mereka hening sesaat. Rendy yang serius menatap wajah cantik Aurel secara intens. Aurel yang sibuk mengendalikan rasa gugupnya karna Rendy yang terus memandanginya. Berkali-kali Aurel membuang nafasnya secara kasar, untuk menetralkan jantungnya. Tapi sepertinya hal itu sama sekali tidak berguna. Ia hanya bisa mendengus pasrah saat ini.
"Aurel…" panggil Rendy lagi membuat Aurel langsung menoleh menatapnya malas.
"Lo gak suka sama papah gue kan?" tanya Rendy serius. Aurel yang mendengar pertanyaan itu mengerutkan dahinya bingung.
"Maksud lo apa? Mana mungkin gue suka sama Om Om. Gila aja level gue yang kaya gitu" jawab Aurel sembari terkekeh pelan.
"Ya abis gimana yaa? Lo kalau lagi digodain sama papah gue pasti slalu senyum-senyum malu gimana gitu. Gue kan ngiranya lo sukanya sama papah gue bukan sama gue"
"Gimana gue gak malu, papah lo sekali godain bikin jantung gue berasa loncat ke perut!"
"Ya gue kan gak suka liatnya"
"Lo cemburu?" tanya Aurel
Rendy hanya mengedikan bahunya dengan wajah cemberutnya.
"Yang bener aja lo cemburu sama papah sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy and Bad Boy (TAMAT)
Teen FictionAurel Fransiska Nichol, berasal dari keluarga Nichol. Cewek yang begitu cuek, dingin, jarang senyum, berperilaku tidak selayaknya seorang cewe yang suka dandan justru ini malah sebaliknya, dan dia juga tidak terlalu peduli dengan sekitarnya. Masa la...