Awas typo bertebaran
"Tunggu!" Aurel mencengkram pergelangan tangan Rendy yang bebas.
Rendy mengangkat sebelah alisnya menatap pergelangan tangan yang Aurel tarik.
"Kenapa?" tanya Rendy
"Gue... cuman mau bilang makasih sama lo. Karna lo udah mau repot demi nolong gue" ucap Aurel tulus dan tersenyum tipis ke arah Rendy.
"Sama-sama, tapi ngomong-ngomong mau sampe kapan nih tangan gue dipegangin terus?" tanya Rendy melirik pergelangan tangannya sambil tersenyum menggoda.
Aurel yang tersadar dengan ucapan Rendy barusan langsung menghempaskan tangannya kasar dan menatap kosong ke arah lain. Untuk menyembunyikan rasa malunya.
"Lo boleh pergi sekarang" ucap Aurel gugup
"Cepet banget berubahnya, barusan tadi kalo ngomong lembut deh kok sekarang malah main ngusir aja sih" ledek Rendy membuat Aurel geram dengannya.
"B aja" balasnya ketus
"Lo udah boleh pulang sama dokter kalo udah siuman, jadi gue anterin lo pulang sekarang. Gue tau lo gak betah di rumah sakit"
"Gak usah makasih, gue bisa minta Vero kesini buat jemput"
"Orang baik udah di depan lo loh, kenapa harus nunggu yang belum ada?"
"Biarin! Suka-suka gue dong"
Rendy memunggungi Aurel dan sedikit berjongkok di tepi ranjangnya.
"Ngapain lo?" tanya Aurel
"Cepet naik, gue anter lo pulang"
"Kan gue gak mau"
"Udah naik aja, gue gak bakalan macam-macam" Rendy menepuki punggungnya memberikan kode kepada Aurel untuk segera menaiki punggungnya.
"Ngomong-ngomong gue berat loh, gue juga masih bisa jalan"
"Gue udah pernah gendong lo sebelumnya. Jadi kalo lo sekarang jadi gendutan gue bisa langsung nurunin gendongannya"
Aurel berfikir sejenak, dia sudah pernah menggendongnya? Kapan? Kenapa gue gak tau?
"Kapan gue minta di gendong sama lo?" tanya Aurel penasaran
"Udah gak usah banyak nanya, gue lama-lama encok kalo kaya gini terus"
"Siapa suruh!" tanpa memperdulikan ucapannya lagi dan sudah tidak penasaran dengan jawabannya. Akhirnya Aurel menaiki punggung Rendy. Rendy berjalan pelan sambil menggendong Aurel menuju mobil di parkiran.
Rendy menurunkan Aurel tepat di kursi penumpang sebelah pengemudi. Setelah itu berjalan mengitari mobil, mulai menjalankan dan melajukan mobilnya menuju rumah Aurel. Selama perjalanan mereka hanya diam. Rendy yang fokus menyetir dan Aurel yang memandang keluar kaca jendela mobilnya. Sesekali melirik ke arah Rendy yang fokus menyetir.
Putra dan Noval baru sampai di rumah sakit menggunakan montor Rendy. Kemudian melangkah masuk ke dalam. Mereka menanyakan dimana Aurel di rawat.
"Sus, pasien yang namanya Aurel di rawat dimana yah?" tanya Putra pada Suster yang ada pada bagian administrasi pembayaran.
"Owh cewe yang digendong sama mas-mas ganteng yah?" Suster malah balik nanya bukannya langsung jawab pertanyaannya barusan.
"Iya kali, sekarang di rawat di ruang apa Sus?" tanya Putra sekali lagi, Noval hanya diam memandangi rumah sakit dengan sedikit horor. Sebenarnya Noval itu penakut jadi kalau di rumah sakit, taman yang ada pohon beringinnya atau rumah kosong dia akan merasa takut dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy and Bad Boy (TAMAT)
أدب المراهقينAurel Fransiska Nichol, berasal dari keluarga Nichol. Cewek yang begitu cuek, dingin, jarang senyum, berperilaku tidak selayaknya seorang cewe yang suka dandan justru ini malah sebaliknya, dan dia juga tidak terlalu peduli dengan sekitarnya. Masa la...