Awas typo bertebaran
Rendy pov
Entah ada dorongan dari mana, gue tiba-tiba melangkahkan kaki menuju taman belakang sekolah. Tapi sebelumnya gue liat seorang cewe duduk disana bersama seorang cowo. Dari postur tubuh dan gerak geriknya, kayaknya sih gue kenal dia siapa. Jadi karna gue penasaran, gue bersembunyi di semak-semak yang agak jauh dari tempat duduk mereka. Tapi masih bisa buat denger percakapannya.
"Apa lo mau jadi temen gue yang lebih dari kata sahabat?"
Degh!
Saat itu juga gue ngrasa bener-bener terkejut. Dada gue juga tiba-tiba nyesek dengan sendirinya. Gue udah gak kuat lagi buat denger percakapannya, akhirnya gue milih pergi dari sana. Dengan langkah gontai gue pergi ke rooftop sekolah. Senakal-nakalnya gue, gak pernah tuh yang namanya ngrokok di sekolah. Gue lebih seneng mbolos pelajaran trus tidur deh disini. Pikiran gue kembali terngiang-ngiang jelas saat Vero menyatakan cintanya ke Aurel.Gue sebenernya bingung, ada apa dengan gue sekarang? Selama ini gue baik-baik aja, dan gak pernah ngrasa resah sedikit pun seperti ini.
"Arrggghss" teriak gue frustasi mengacak rambut yang sedikit basah karna banjir keringat.
"Gue gak lagi kenapa-napa kan?" tanya gue pada diri gue sendiri.
Gue mencoba berfikir jernih, mencerna setiap percakapannya barusan. Apa yang harus gue lakuin sekarang ini? Bingung? Banget! Marah? Gak tau kenapa.
"Mungkin gue tidur aja kali ya, siapa tau bangun-bangun amesia" pikir gue
Detik ini juga gue mencoba menutup mata, dan tidur dengan tenang di atas kursi panjang yang tersedia disini. Sambil mendengarkan lagu dari hp menggunakan earphone gue mulai terlelap tidur.
_-_
Bel pulang sekolah berbunyi, Aurel bergegas menuju parkiran. Saat dirinya sudah di depan pintu, Rendy menghadangnya disana. Membuat Aurel melirik sinis ke arahnya.
"Apa lagi sih?!" Aurel mendengus kesal dengan Rendy yang terus saja mengganggunya.
"Gue mau ngomong tapi... kayaknya gak sekarang deh, mungkin besok"
"Terus..."
"Besok berhubung libur, gue jemput lo jam 10 pagi oke. Jangan pergi kemana-mana, jangan molor terus, pokoknya gue jemput lo harus udah siap" ucap Rendy panjang lebar
"Acie cie... anak gue mulai kasmaran lagi kayaknya nih" saut Noval ngawur dari belakang punggung Aurel bersebelahan dengan Putra
"Gue mah tinggal trima PJ nya aja dah, gak perlu repot-repot cukup traktir gue makan, kuota 100 Giga, sama camilan rumah gue kayaknya mau abis deh" sambung Putra asal
"Lo kira gue bank berjalan, enak banget lo tinggal ngomong" celetuk Rendy
"Kalo gue mah cukup dibeliin tiket ke Bali aja gue diem kok Ren" kali ini Noval yang meminta
"Minta aja sama emak lo sono, ummi lo kan punya hotel disana" jawab Rendy
"Kan gue pengennya minta ke lo bukan ummi gue, gimana sih!"
"Serah" Rendy kembali menatap ke arah Aurel yang masih berdiri di depannya.
"Gue jemput lo besok, jangan sampai lupa. Bye sampai jumpa besok" Rendy melambaikan tangannya ke arah Aurel yang masih diam mematung, para antek-antek Rendy hanya meledeknya sambil berjalan mengikuti Rendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy and Bad Boy (TAMAT)
أدب المراهقينAurel Fransiska Nichol, berasal dari keluarga Nichol. Cewek yang begitu cuek, dingin, jarang senyum, berperilaku tidak selayaknya seorang cewe yang suka dandan justru ini malah sebaliknya, dan dia juga tidak terlalu peduli dengan sekitarnya. Masa la...