Many months later.
"Eomma, aku pulang!" sahut Jimin sembari menutup pintu utama rumah. Tetapi tidak ada jawaban dari sang Ibu. Ya, Jimin baru saja pulang setelah menghabiskan hari-harinya di kampus.
Biasanya, sebelum pulang Jimin selalu bermain bola basket bersama teman - temannya atau dia meluangkan waktunya di ruang musik memainkan piano milik kampus sampai sore seperti sekarang.
Jimin membawa tubuhnya menuju dapur setelah merasa perutnya kosong. Sepatu pantofel hitam milik Jimin menggema di seluruh lorong menyadarkan ibunya dari membaca buku di ruang tamu. "Jimin sudah pulang? Di meja makan ada beberapa buah jika kau ingin makan," ucap Ibunya.
"Eoh." Jimin lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, Jimin mengambil sebuah apel yang masih segar, nampaknya buah-buah tersebut baru saja dicuci dan disiapkan. Sembari berjalan menuju kamar, Jimin sesekali menggigit apel tersebut dan mengunyahnya dalam nikmat sambil menikmati kesegaran buah tersebut.
Jimin meletakan tasnya di kursi putar, lalu dia membawa tubuhnya ke ranjang membaringkan tubuhnya di sana. Saat tubuh Jimin menyentuh ranjang, dia merasa nyaman sekali saking nyamannya, dia tertidur di ranjang tanpa mengganti bajunya.
☾
Jimin menyusuri taman yang sudah disediakan di belakang rumahnya. Taman tersebut begitu indah, di dalamnya terdapat kolam ikan yang dihiasi dengan bermacam tanaman air, pohon besar yang terletak di ujung kolam, semak-semak besar di semua penjuru taman, bunga-bunga liar. Jimin juga mempunyai seekor kucing yang setia mengikutinya ke sana kemari, namanya Hyoongi. Bulunya berwarna putih salju dengan kedua maniknya yang berwarna biru tua memberikan aura yang elegan kepada Hyoongi.
Jimin berhenti di bawah pohon besar tepat di sebelah kolam ikan. Ia mendudukkan dirinya serta menyelonjorkan kakinya. Hyoongi duduk di pangkuan Jimin dan melipat tubuhnya. Tangan Jimin mengelus lembut bulu putih Hyoongi memberikan getaran yang keluar dari tubuh Hyoongi.Setelah beberapa kali elus, Hyoongi tertidur pulas di pangkuan namja itu. Jimin kemudian melihat refleksi dirinya di permukaan kolam. Wajahnya sungguh tampan, rambutnya yang sengaja ditata berantakan, serta matanya yang tajam. Ia menghela napas lalu mengambil buku yang ia dari tadi bawa di tangannya untuk mengisi waktu luangnya.
"Hap!" Sepasang tangan mungil muncul menutupi mata Jimin yang daritadi terfokuskan ke buku.
Jimin tersenyum.
Ia menyingkirkan sepasang tangan mungil itu lalu membalikkan tubuhnya. Di belakangnya ia menemui seorang gadis berambut panjang cokelat, memakai sebuah gaun putih selutut.
"Seulgi, apa yang sedang kau lakukan di sini? Bukannya ayahmu sedang diberi waktu berlibur?" tanya Jimin menutup bukunya lalu meletaklannya di samping tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FILONISME | pjm
Fanfiction[ DISCONTINUED ] Hanya sebuah kisah yang mungkin tidak dapat memuaskan. Sebuah kisah yang menceritakan empat pasangan dengan jalannya masing-masing. Tunggu, mungkin ini adalah sebuah kisah yang bisa memuaskan pembaca. ...