Chapter 8.

42 5 0
                                    

Pribadi kulit putih itu merengkuh tubuh si  manis di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pribadi kulit putih itu merengkuh tubuh si  manis di sebelahnya.

Jujur saja, jika melihat Yoongi dan Moona berpelukan seperti ini, aku justru melihat mereka sebagai pasangan kucing putih yang manis.

Sesekali tangan berurat mengelus lembut rambuh pendek Moona.

"Yoongi," panggil Moona mendongakan kepalanya sedikit.

"Eum?"

"Apa kau tidak lapar? Karena jujur saja aku lapar sekali sekarang." Tanya Moona.

"Aku cukup lapar, kau ingin makan apa?" balas Yoongi dengan sebuah senyuman.

"Aku ingin tteokboki dengan keju meleleh di atasnya, ya ampun."

Yoongi terkekeh mendengarnya. Sebenarnya Yoongi juga sedang menginginkan semangkuk besar tteokboki pedas dengan keju meleleh di atasnya.

Kruut ~

Moona terkejut, ia langsung menatap Yoongi tidak percaya.

"Kurasa kita harus masak bersama, sekarang juga." Moona bergegas untuk memakai hoodie hitamnya.

Yoongi mengangkat tubuhnya bertumpu pada kedua tangannya sambil mengernyitkan kedua alisnya. "Tunggu, mengapa harus bersama?"

"Haish, temani aku! Di luar gelap sekali."

Sore ini, Jimin pulang sendiri. Tanpa Jiyeon. Katanya Jiyeon, dia hari ini ingin dijemput kakaknya untuk terakhir kalinya. Benar, Aeri pulang hari ini. Dia tidak perlu menginap di kediaman keluarga kecil Jiyeon. Eh bukan, keluarga kecil, tapi pasangan Hwang.

Jimin mendesah lesu sembari mendorong pintu kamar. Menurut lelaki itu sendiri, hari ini merupakan hari yang melelahkan. Mengapa? Begini, kalian tahu kan pekerjaan Jimin itu berat sekali? Setiap harinya, lelaki itu ditemani oleh berkas-berkas yang setia menunggu kehadirannya.

Perlahan, lelaki itu melepas dasinya dan jas yang menemaninya seharian penuh. Jimin memejamkan matanya sembari membaringkan tubuhnya di ranjang. Dia tidak memikirkan omelan yang akan Istrinya berikan. Karena pada dasarnya, Jiyeon telah memberikan aturan khusus di rumah ini yang berbunyi,

satu, tidak boleh meninggalkan piring atau gelas yang telah dipakai di sembarang tempat,

dua, tidak boleh makan di kamar (kecuali sedang sakit),

terakhir, tidak boleh bersantai di ranjang jika belum mandi.

Menurut Jimin sendiri, aturan itu cukup menyiksanya.

"Hyoongi ya!" Kalian tentu tidak lupa dengan kucing manis milik Jimin, kan?

Tentu saja lelaki itu membawanya ke rumah besar ini. Mungkin jika Hyoongi tidak dibawa, Jimin akan bosan dan mati.

FILONISME | pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang