Chapter 7.

37 7 2
                                    

Min Yoongi, pria berumur dua puluh lima tahun sedang berjalan menyusuri jalanan komplek rumahnya bersama anjing kecilnya, Min Holly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Yoongi, pria berumur dua puluh lima tahun sedang berjalan menyusuri jalanan komplek rumahnya bersama anjing kecilnya, Min Holly. Yoongi menggemari hobinya, berjalan di malam hari. Menurutnya itu sangat ampuh untuk menenangkan pikirannya dari tugas kuliah.

Dia masih tidak percaya kalau Jimin sudah menikah, dan ia juga lebih muda dari dirinya.

Tubuh namja itu terhenti di tengah jalan. Matanya menatap sayu langit malam yang indah di atasnya. Jika saja semua lampu di Kota Seoul dipadamkan, semua bintang indah itu akan terlihat.

"Saatnya kita kembali, Holly."

Sesampainya di rumah Yoongi, Holly berlari bebas di sekeliling rumah. Mungkin anjing poodle kecil itu sedang mencari makanannya. Beruntungnya, Yoongi sudah mengisinya penuh, lalu meletakkan mangkuk makanan itu di sebelah counter dapur. Yoongi mengunci pintu rumah, lalu berjalan menuju ruang tamu.

Ruang tamunya tidak terlalu besar, tetapi lelaki itu mengaturnya dengan interior modern menjadikan ruangan itu bernuansa hitam dan putih. Di sebelah ruang tamu, ada sebuah dapur yang berukuran lumayan besar. Ada alasan yang membuat dapur lebih besar dari ruang tamu, adalah karena ruang makan digabung dengan dapur. Lalu, di seberang dapur terdapat kamar tamu yang kecil. Ada pula kamar mandi kecil yang diapit dengan kamar tamu dan kamar utama, yang tentunya milik Yoongi.

Namja itu mendudukan dirinya di sofa ruang tamu sebentar, lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Lelaki berkulit putih pucat itu mengganti bajunya, dan membaringkan tubuhnya di kamar. Hari ini, dia sangat lelah karena tugas yang banyak dari dosennya.

Menurut Yoongi, semua dosen di fakultas hukum memberikan tugas terlalu banyak. Dia sempat bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, pernahkah seorang dosen membunuh muridnya karena memberikan tugas banyak? Mungkin pernah. Dulu.

Namun, Yoongi tak perlu sakit kepala lagi karena tugasnya semua sudah diselesaikan. Yang membuatnya tak perlu sakit kepala lagi adalah posisinya sekarang. Lelaki itu sudah berada di semester akhir, sama dengan Jeongguk dan Hoseok.

Yoongi memejamkan matanya. Dia juga tidak lupa untuk mematikan lampunya.

Ting !

Ponselnya menyala menunjukkan cahanyanya yang amat terang. Berarti ada seseorang yang mengirim Yoongi sebuah pesan.

Tangan pucat itu meraih ponsel miliknya dan mengernyitkan alisnya, karena cahayanya terlalu terang untuk mata Yoongi yang teradaptasi dengan kegelapan. Sebuah senyuman kecil berhasil terukir. Selelah-lelahnya Yoongi, ia masih bisa tersenyum akibat Ong Moona sang kekasih.

FILONISME | pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang