0.1 [first time]

70 22 0
                                    

Dirtt....
suara notif dari handphone

*Jadi nggak?*
Pesan dari Dara.

*Jadi dong*
Balasku.

Jadi sore ini Dara ngajakin kerja kelompok berempat mau buat makalah,dirumahku.

"Hmm..capek banget hari ini.."-aku
Sambil membereskan tas sekolah dan buku-buku pelajaran.

"Masak sih.."ucapku dalam hati.
Jujur aku masih kepikiran dengan kata-katanya si Aska tadi.Jujur aku orangnya mudah baper.

Aku lanjut membersihkan kamarku,karena mau kerja kelompok."cape bangett"kalimat ini salalu terulang. Bagaimana tidak pulang sekolah hampir sore,temen-temen mau Dateng lagi kerumah huhu.

Setelah selesai beresin kamar,lanjut buat bersih-bersih diri.

30 menit kemudian

"Doneee.."-aku
Tinggal menunggu mereka Dateng,Aku keluar ke teras lantai 2 rumahku,dan ternyata ada seseorang memanggil namaku,dan ternyata itu Deni.

Jantung ku berdetak kencang,melihat keindahan yang ada padanya,Dia memang tampan.Sehingga tak ada satupun orang yang tidak mengenalnya,Sikapnya yang baik.membuat banyak wanita meng-idam² kannya.

Aku menatapnya terheran².
Tatapan matanya membuatku meleh seketika,ditambah lagi dengan senyumannya."Oh tuhan indahnya ciptaanmu"ucapku dalam hati sambil menatapnya.

Setelah sadar dari tatapannya,akupun berlari masuk ke dalam.

Aku tidak berlebihan,dia memang tampan dan hampir sempurna pada pandangan.

"Alfiii......" terdengar suara dari pintu gerbang

"Haii..guys...masuk yuk"

Hatiku masih dengan perasaan berbunga²,aku masih gugup,dan membuat ku tidak konsentrasi.
Yang terbayang hanya senyumannya.

"Alfii kenapa sih Lo nggak konsen"tanya Ziya

"Hah?..nggakkok "jawabku.

Sampai akhirnya kerja kelompok kami usai.Aku mengantarkan mereka sampai ke depan gerbang

"Dadaa guyss see you tomorrow"ucapku.

"Okeyy "jawab mereka.

*****

"Helloww masa sih"
"Ih,iya Lo ga tau aja! Dia emang kayak gitu muna anjir"
"Haha taii itu mah"
"Emang biasa mereka suka caperr,mereka iri kaliii yaaa"

Aku hanya menyimak diskusian mereka,dan sejujurnya aku juga sakit hati.

pertengkaran antar kelas memang sering terjadi dikalangan kami perempuan.Dan masalah yang paling sering banget di ributin itu tentang handphone.Sikapnya kelas unggulan yang paaatuuh sekali peranturan sekolah bertolak belakang dengan kelas E,terutama sih yang perempuan nggak bisa join.

Entah bagaimana ke sekolah rasanya sangat menyenangkan sekarang,Walaupun aku belum menemukan jawaban atas pertanyaan ku.

Seperti biasanya tidak ada yang berbeda aktifitas disekolah,hanya saja ada seseorang yang baru kukenal menumbuhkan semangatku untuk sekolah.

*****

aku selalu berangkat sekolah pada 06:50 walaupun jarak sekolah dan rumahku itu dekat.

Dan disekolahku juga terdapat asrama. Asrama putra SMA 01.

Deni juga tinggal di asrama jadi tidak heran jika dia sering melewati rumahku.

Mungkin kali ini aku berangkat terlalu pagi,mungkin hanya 4-5 orang yang ada di sekolah.

Saat aku berada di dalam kelas aku hanya sendiri.

"Alfi,Deni suka sama kamu" ucap Aska yang masuk ke kelas untuk menaruh tasnya.

Jantung ku kembali berdetak kencang mendengar namanya.

Lanjut lagi ke aktivitas seperti biasa,sangat monoton sekali dan membosankan.

*****

"Guys kekantin yuk" ajak Ziya.
"Ayok"

Waktunya istirahat ke2,menurutku istirahat ini paling menyenangkan, mungkin karena waktunya lebih panjang dan waktu pulang juga dekat.

"Alfii...."teriak Aska,dengan menunjuk seseorang yang berada di lapangan yang sedang bermain bola.

Saat itu juga Deni menatap ke arahku "Astaga"ucapku dalam hati,Jantung ku berdetak makin kencang melihatnya tersenyum ke arah ku.

Aku bener bener speechless.Untuk membalas nya dengan sekedar senyum saja aku tidak mampu.

Walaupun aku jalannya barengan sama temen,satupun nggak ada dari mereka yang sadar kejadian itu. Mungkin keadaannya yang cukup ramai.

Aku masih tidak berani bercerita sama mereka tentang Deni,aku takut nantinya itu hanya sekejap dan aku juga tidak terlalu welcome untuk hal ini sama mereka.

Karena ini benar-benar tidak ada yang tau,hanya Tuhan,aku,Deni,dan Aska saja yang tau.

*****

Hanya sekedar itu membuat ku selalu terpikir,selalu ingin melihatnya kapanpun.

Saat aku merindukan dia aku hanya bisa menulis namanya,tanpa ia tau hal itu.

Kurang dari seminggu aku sudah jatuh cinta padanya.

*****



Aduh gimana guys menurut kalian?
Please vote yaaa...untuk mendukung buat semangat share cerita ini:)




DIA dan HATI KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang