0.2 [Ziya or Deni]

49 22 2
                                    

Sahabat atau gebetan?

Sudah lama sekali hari-hariku dipenuhi dengan senyumannya.
Dan semakin hari aku semakin jatuh cinta padanya.

Ziya datang dengan tertawa memasuki kelas,aku bertanya kepadanya.

"Kenapa?"tanya ku sambil ikut tertawa.

Dia masih saja tertawa sampai beberapa menit kemudian.

"Tadikan gw mau coret mukanya si Aldi ehh tau-tau nya yang kena orang lain"dia melanjutkan tawanya.

Mendengar ceritanya aku juga ikut tertawa.

"Aduhh...sakit perut guee...haha.." ucap Ziya

"nahh itu orangnya kasian banget padahal tadi aku mau ngenain si Aldi tadi"tambahnya,sambil menunjuk orang itu.

Aku melihat kemana arah tangannya,ternyata itu Deni.

"Maaf yaa maaf bangett"ucap Ziya pada Deni yang menatap ke arah kami.

Aku cemburu,entah kenapa padahal aku bukan siapa-siapanya Deni,Hal yang dilakukan Ziya juga masih batas wajar,Egois mungkin itu kata yang tepat untuk ku.

Melihat keduanya berinteraksi,aku hanya bisa menampakkan senyuman,agar tidak ada yang curiga.

Walaupun hati ini seperti diremas-remas.

Semenjak kejadian itu aku harus mencurigainya.

****

Mungkin sudah sekitar 1 bulan masa pdkt -an Ku dengan Deni dibantu dengan Aska.

Aska adalah orang yang berjasa bagiku seperti pahlawan,haha.

****

Sore hari adalah free time aku.
Biasanya ku habiskan dengan main handphone saja.

Walaupun nggak ada yang nge chat aku tetep buka tutup WA ,entah itu melihat status orang².

Ziya 18 jam yang lalu.

Sepertinya dugaanku benar,aku harus mencurigainya.
Dalam status tersebut Ziya menulis nama Deni,dengan ditutup menggunakan stiker emoji 🙌. walaupun begitu aku bisa membacanya dengan jelas.

Marah?? tentunya iya.
Tapi aku hanya bisa diam memendamnya.

Dan Ziya tidak tau tentang ku dan Deni.

****

Aku berusaha menutupi hubunganku dan Deni. Apalagi aku mengetahui bahwa Ziya menyukainya.

Tapi,mungkin memang sudah takdirnya mereka semua tau.

"Woi,mana yg namanya Alfi"tanya seseorang dari jendela kelas,aku tidak tau orang itu,mungkin Adik kelas.

"Ini..."jawab Dara.

"Deni suka sama Lo,Deni nitip salamnya di gue"

"Hahhh."Semua ciwi-ciwi yang dikelas kaget semua,tidak menyangka.

"Masa sih?Deni yang di kelas A?"tanya Dara.

Disana aku tidak tau harus bagaimana,aku hanya bisa diam,sepertinya Ziya juga diam.

"Acieehh...Deni nih yaa"ucap salah seorang ciwi.

"Ih,,apaan sihh"jawabku dengan raut wajah memerah.

Mereka semua masih tidak menyangka seorang Deni bisa menyukai aku.

Setelah kejadian itu,Deni secara terang-terangan. Karena,semua orang sudah tau,semuanya dari kelas unggulan hingga kelas E.

Perasaan bimbang menghantuiku,apakah aku harus mementingkan perasaannya Ziya atau perasaan ku.

*****


DIA dan HATI KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang