―𝙷𝙾𝙽𝙴𝚈 𝙱𝙴𝙴

1.7K 236 7
                                    




+

+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




+


"Gimana? Enakkan?" Tanya Renjun padaku.

Sumpah demi apapun, aku sepertinya makan lebih banyak daripada yang Renjun kira. Bahkan sampai pipiku full dengan bakso

"Enakkk." Ucapku dengan mulut penuh bakso.

Renjun mengusap-usap rambut hitamku "Aigoo... Kau gapernah tumbuh dewasa ya, masih seimut ini."

Aku menatapnya dengan wajah geli "Huh? Aku sudah SMA. Jaga omonganmu."

"Iya memang sudah SMA. Tapi masih kayak anak-anak, dasar Han Y/N."

Aku hanya memutar bola mataku dengan malas kemudian melanjutkan makan.

Astaga, Renjun! Bisakah gausah ngeliatin terus?

Rasanya risih, tapi seneng juga sih hehe

"Mang, baksonya dua."

Aku dan Renjun langsung menengok ke arah belakang, pasalnya kami tau ini suara siapa

"Itu Jaeminkan?" Renjun menunjuk sosok yang sedang membeli bakso.

Aku memperhatikannya, ia itu adalah Jaemin.

"Tunggu..."

"Itu kan Jane." Ucap Renjun ketika melihat seorang perempuan yang berdiri dengan jarak yang tidak jauh dari Jaemin.

"Jane? Perempuan itu? Siapa dia?"

Renjun menatapku tidak percaya "Kamu gatau Jane? Astaga! Dia anak terhitz dari semua angkatan kita. Namanya Kim Hyerin tapi panggilannya Jane. Setau aku sih, dia udah pacaran sama adik kelas."

"Kita seumuran sama dia?"

"Iyalah! Dia anak IPS4 masa kamu gatau!?"

"Yaudah sih biasa aja." Ucapku karena Renjun terlalu ngegas.

"Omo! Mereka kenapa dekat sekali!?" Renjun heran ketika Jane dengan asiknya memesan bakso itu sambil memegangi tangan Jaemin.

"Jaemin sialan..." Umpatku dengan suara kecil, sepertinya hanya Renjun yang mendengar.

"Jaemin-yah!" Teriak ku dengan cukup keras agar Jaemin tau aku ada disini. Setidaknya dia menjauh sedikit dari perempuan gatau diri itu.

Jaemin menatapku balik kemudian berkata dengan nada sedikit kencang "Oh, Y/N kamu disini. Aku makan dulu sama Jane! Have fun with Renjun!" Ucapnya dan langsung pergi begitu saja.

Aku dan Renjun hanya melengo,

"Aigo, dia sebenarnya marah atau bagaimana?" Aku bertanya kepada Renjun.

dont need ur love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang