-𝙱𝙰𝙲𝙺 𝚃𝙾 𝚈𝙾𝚄

1.3K 165 21
                                    


+

+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


+

"Y/N!"

Aku menoleh ke belakang, kemudian mendapatkan Jaemin yang sedang berlari mendekatiku

"Apa?"

"Kamu mau pulang kemana?" Tanyanya dengan nafas yang ter engah-engah karena dia kelelahan sehabis berlari.

"Ke rumah, seperti biasa."

"Nggak ke rumah Renjun?"

"Nggaklah. Renjun siapa sih? Udah benci banget dengar namanya."

Jaemin tersenyum dengan lebar kemudian merangkulku "ayo pulang bersama!"

Aku langsung merona, tapi karena aku ingat dengan Jane, aku langsung menyingkirkan tangan Jaemin

"Urusin Jane dulu, jangan pulang sama cewe lain. Kamu dulu benci kalau aku pulang sama Renjun, maka Jane juga pasti benci kalau kamu pulang sama aku."

"Jane udah duluan pulang sama Haechan, ayo jalan berdua aja." Paksa Jaemin.

Aku sebenarnya senang sekali, tapi aku tidak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk yang kedua kalinya

Bukan hal yang tepat jika aku menyingkirkan Jane untuk mendapatkan Jaemin kembali

"Nggak, aku nggak bisa."

"Kenapa?"

"Intinya aku nggak bisa, jangan paksa aku. Mengerti?"

"Nggak ngerti. Pokoknya kita pulang bersama, aku tidak peduli Jane mau bilang apa." Jaemin pergi mendahuluiku.

Aku biasa hanya bisa diam terpaku di tempat dimana aku berdiri

Ada beberapa siswi yang belum pulang dan melihat aku bersama jaemin daritadi

Mereka mulai berkata satu sama lain

"Y/N udah mengecewakan Jaemin tapi tetep aja genit ya sama Jaemin."

"Sok jual mahal banget si Y/N. Kalau Jaemin mau dia kembali, ya balikan aja. Nungguin Renjun juga Renjun pasti ogah."

"Murahan banget, udah Renjun sekarang Jaemin. Jangan sampai cowo-cowo kita yang lain diambil juga."

"Dia pake santet ya? Kenapa sih cowo-cowo yang kelas atas suka sama Y/N?"

"Udah keluargannya nggak bener, nggak cantik sama sekali pula. Cuman menang pintar doang. Kenapa coba?"

Aku mendengar semuanya, tapi daripada aku semakin sakit hati lebih baik aku pergi saja dari mereka

Aku menyusul Jaemin, meskipun aku sebenarnya tidak mau.

+

"Hei, kenapa diam terus?" Tanya Jaemin kepadaku.

Aku menjawabnya "Sebenarnya, kenapa kamu berubah?"

"Berubah apa?"

"Kamu, benar-benar sayang dengan Jane sampai kamu ingin aku pergi meninggalkanmu. Sekarang ketika kita berpisah, kamu membuat aku kembali nyaman. Mau membuat aku terpuruk lagi? Bukan begini caranya."

Jaemin langsung gugup "Ekhem... Aku tidak bermaksud membuatmu nyaman. Tapi aku ingin kita bisa bersahabat walau kita sudah berpisah."

"Dengar ya, aku tidak mau. Ketika sudah menuju kepada kesebuah persahabataan maka pasti sudah ada rasa nyaman diantara kita. Kalau kita hanya bersahabat, aku nyaman padamu, dan kamu masih bersama yang lain. Rasanya sangat aneh. Jangan buat aku sakit hati lagi."

Dari kisah persahabatan yang berhujung kepada cinta, aku mengambil kisahku dengan Renjun

Aku awalnya hanya bersahabat dengan dia, kemudian aku jatuh cinta dan ternyata semuanya berakhir buruk

Aku tidak mau kejadian ini terulang lagi dengan Jaemin.

Jaemin langsung mendekatiku dan memelukku dengan erat

Aku tidak menerima pelukkan itu dan menghempaskan tubuhnya, tapi dia semakin memelukku dengan erat seperti tidak ingin melepaskanku

"Jaemin lepas!" Ronta ku agar dia segera melepaskanku.

"Aku dan Jane tidak seperti yang kamu kira. Aku dan Jane tidak seharmonis yang apa kamu lihat. Aku dan Jane tidak pernah saling mencintai."

Aku langsung melemas, dan aku hanya menerima pelukkan Jaemin begitu saja tanpa meronta lagi

"Maksudmu?" Tanyaku.

"Aku masih mencintaimu..."

Aku menangis ditempat dan membalasnya "Kamu tau? Aku juga. Tapi aku benci! Kenapa aku masih sayang kepada orang yang sudah mengkhianatiku!"

"Aku meninggalkanmu karena aku kira kamu sayang Renjun." Ucapnya.

"Aku cuman mau kamu bahagia..." Lanjutnya.

"Kamu... putusin aku karena kamu kira aku lebih nyaman sama Renjun?"

"Iya, benar. Aku nggak mau hubungan kita cuman karena paksaan. Aku nggak pernah sayang sama Jane..."

Tuhan sudah membuat aku bimbang lagi,

Apa keputusan yang harus aku pilih?

+

Episode 14: finished

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 14: finished

dont need ur love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang