―𝚁𝙴𝙽𝙹𝚄𝙽'𝚂 𝙿𝙻𝙰𝙽

1.5K 206 1
                                    






+



+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





+


Rasanya malas melakukan semua-muanya, pengen tiduran. Cape tau ngejalanin hidup yang gini-gini aja

"Hallo?" Tanya ku kepada seseorang yang sedang berbicara denganku dalam ponselku.

"Y/N? Masih dirumah?"

"Iya masih. Kenapa?"

"Jalan sebentar yuk, refresing. Sekalian kita bisa belajar buat un. Mau nggak?"

"Mager jun, lagi nggak semangat." Tolakku karena aku tidak punya niatan untuk pergi.

"Ayo cepetan! Kamu gak akan nyesel."

Aku menghela nafas "Iya, tunggu sebentar."

Aku mematikan panggilannya dan menyiapkan diriku seadanya, berhubung juga Renjun pasti masih bisa menunggu sebentar.



+



Aku tiba di taman dengan pakaianku yang sedanya, aku dibalut dengan kaos oblong berwarna putih dengan tulisan 'My J' dan celana panjang jeans

"Hei, sweetie." Ucap Renjun seraya memelukku dari belakang.

"Aish! Udahlah cepetan, aku pengen pulang." Gerutuku kepadanya.

"Ehe, maaf..." Ucapnya dengan nada gurau.

"Iya iya, cepetan...."

Aku berharap Renjun berbicara, tapi dia hanya menatap tubuhku dari atas sampai bawah,

Dan terfokus pada kaos 'My j' yang aku miliki, kurasa dia tahu dari siapa aku mendapatkan kaos bertulisan 'My j' itu

"Kenapa dipake?" Tanya Renjun.

Aku sebenarnya tahu dia menanyakan kaos itu, tapi aku berpura tidak tahu "Apa yang dipake?"

"Kaosnya."

"Oh, iya tadi buru-buru kesini jadi gatau mau pake apa." Balasku karena aku tidak punya alasan lain.

"Ini terakhir kalinya kamu pakai kaos itu, selebihnya jangan lagi."

"Emang kenapa? Ini pemberian terakhir Jaemin kepadaku sebelum kami putus. Ada masalah?"

Renjun melepas jaket jeans yang dia kenakan, kemudian memberikannya ke pundakku

"Pakai jaketku, jangan keliatan kaosnya.... Males ngeliatnya."

Senyuman melukis di wajahku, melihat tingkah Renjun yang cemburu seperti ini benar-benar membuatku senang

Meskipun status kami belum jelas, yang pasti hanya Renjun yang bisa melukis senyum itu lagi.

Berbeda dengan Jaemin...

"Thank you for the jeans... Hmm... Sekarang kita kemana?" Tanyaku.

"You know me, aku orangnya low budget jadi gaakan ngajak kamu ke tempat-tempat yang hamburin banyak uang. Jadi kita stay aja disini oke juga kan?"

Aku mengangguk dan membalas "Ga masalah, seru juga kok."

Aku dan Renjun hanya berfoto-foto disekeliling taman, sambil menghirup udara segar dan melihat sekitar

Tak terasa sang senja datang, senja yang berarti sudah waktunya aku untuk pulang atau bisa-bisa kejadian seperti malam kemarin terulang lagi

"Renjun, aku harus pulang dulu. Gapapa kan?" Tanyaku.

"Eh tunggu, kita belum belajar. Astaga! Jadi lupa belajar kan gara-gara keasikan."

"Besok aja deh, aku kesini lagi. Boleh kan?"

"Yaudah deh, kalau emang kamu mau pulang. Mau aku anter?"

Aku terlalu terburu-buru maka aku hanya membalas "Nggak perlu dianter kok. Sampai ketemu besok!" Ucapku dan langsung mengambil barang-barangku.

Aku berlari sekencang-kencangnya, agar sampai ke rumahku dengan cepat

Saat aku sudah berada di jarak yang jauh, Renjun berkata kepada dirinya sendiri tanpa sepengetahuanku

"Mungkin belum waktunya, kita tunggu besok."

+

"Okay, telat 5 menit. Abis ngapain kamu?"

Jane sudah kesulitan bernafas karena dia terburu-buru menuju ke rumah Jaemin. Dan berakhirlah dia terlambat 5 menit sampai Jaemin marah begini

"Denger ya, kamu mendadak kasih tau ke aku kalau aku harus ke rumah kamu. Sementara rumah aku jauh. Aku udah sekuat tenaga lari kesini."

"Siapa yang peduli? Tetap ada hukumannya."

"Apalagi sih? Aku juga telat karena lari doang."

Jaemin mendekatkan tubuhnya kepada Jane, di angkatnya dagu Jane supaya Jane dapat melihat Jaemin dengan jelas

"Pasti kamu lagi hangout sama Haechan kan? Jujur!" Teriaknya.

"Dih apaan si? Aku aja nggak pernah temenan sama Haechan. Udah ya! Please jangan tuduh aku!" Tolak Jane dengan mentah-mentah.

"Aku nggak percaya."

"So? What do you want?" Tanya Jane dengan nada sedikit menantang.

"Biasa."

Asal kalian tahu, Jaemin selalu melampiaskan kepuasannya hanya kepada Jane.

Dan Jane sudah punya firasat, Jaemin hanya membuatnya sebagai tempat pelampiasan

+


Episode 7: finished

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 7: finished

dont need ur love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang