―𝙹𝚄𝚂𝚃 𝙰𝙱𝙾𝚄𝚃 𝙹𝙸𝚂𝚄𝙽𝙶

1.5K 207 28
                                    


+

+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


+

Jisung memberhetikan langkahku kemudian menjawab pertanyaan dari pria tadi "Ah, ini pacar gua. Tadi dia lewat sini dan ngajak gua pergi. Biasa nongki bentar."

"Oh, pacar lo. Hampir gua kira Y/N tapi gua mah tau Y/N bukan pacarlo." Pria itu tidak mengetahuiku karena masker hitam yang membalut wajahku.

"Bukan lah! Ini bukan Y/N, gila aja gua pacaran sama Y/N." Kekeh Jisung.

"Yaudah deh, ntar kalo ketemu Y/N, kasih tau gua atau temen-temen gua, inget ya bokap dia punya banyak hutang sama gua." Peringat lelaki berbadan besar itu.

"Iya, santuylah. Yaudah ya gua pergi dulu!" Jisung langsung membawaku keluar dari komplek.

Setelah merasa aman dan cukup jauh dari komplek aku membuka masker hitam itu "Huft... Hampir aja."

"Iyalah, untung aja Jisung jadinya kamu nggak kenapa-napa." Jisung membanggakan dirinya sendiri.

Aku tertawa "Hadeh, masih nggak pernah berubah ya. Jisung yang aku kenal dari dulu tetap sama."

"Iya sih, aku juga kaget aja kita bisa ketemu lagi. Aku padahal cuman lewat dari rumah kamu, tapi pas denget orang-orang tadi ngomongin kamu dan nunjuk-nunjuk rumah kamu, aku jadi khawatir."

"Bagus deh... Makasih ya."

"Hmm. Sekarang mau kemana nih?" Tanyanya.

"Gatau juga. Aku nggak bisa kerumah siapa-siapa."

"Pacarmu? Eh- kamu udah pernah pacaran belum sih? Aku aja gatau."

"P...Pacar? Oh nggak ada. Baru putus sih sebenernya."

"Putus? Sama siapa tuh orangnya? Kepo nih."

"Namanya Jaemin, ya belum lama ini putus. Baru semingguan yang lalu. Biasalah namanya juga cowo, kalau udah punya kenalan baru pasti lanjut terus lupain yang lama." Keluhku sambil curhat juga.

"Astaga, cowo macam apa itu? Aku penasaran sama cewenya... Emang secantik apa? Se pinter apa? Se sempurna apa sampai bisa ngalahin kamu?"

"Bisa aja sih. Dia jauh lebih populer, cantik, pinter, kaya, bodygoals ya idaman cowo sih." Pujiku sambil membayangkan wajah Jane di pikiranku.

"Haha, aku juga pernah ngerasain kok. Aku ngerasain gimana rasanya ngedate sama selebrgram yang cantik, populer apalah itu tadi... Tapi mereka ternyata nampang doang, nggak baik."

"Kamu pernah pacaran sama selebgram? Wahh... Pacar barunya mantanku ini juga selebgram."

"Pasti mantan kamu nyesel sih ninggalin kamu karena dia."

"Emang siapa sih selebgramnya?" Tanyaku.

"Dia kayaknya seumuran sama kita. Namanya Jenneth tapi nama aslinya Kim Hyerin sih." Jawab Jisung.

Aku membulatkan mataku "Omo... Jane? Kim Hyerin? Itu nama pacar mantanku yang sekarang... Dunia sempit banget ya."

"Hah? Beneran? Dia satu sekolah sama kamu ya?"

"Iya, tapi beda kelas sih. Emang katanya anak-anak sekolahan dia populer banget."

"Kok bisa sih dia sekolah disana? Dia ngaku-ngaku dia udah pindah ke Australia, jadinya dia nggak akan kembali lagi ke Korea. Kita putus karena aku nggak tahan sama sikap dia dan LDR beda negara itu susah. Ternyata cuman penipu! Hah bangsat." Umpat Jisung begitu saja.

"Kalian kenal lewat mana?" Aku penasaran dengan topik ini.

"Dari instagram. Aku sempet kagum sama dia dan dan fansnya. Kita kenalan dan jadian secepat itu. Taunya sekarang udah beda."

"Haduh, bahaya nih. Pasti Jane itu mau ngehancurin hidup mantan aku juga. Aku harus bilang ke dia supaya jauh dari Jane."

Aku sudah menggebu-gebu dan semangat, tapi Jisung memberhentikan ambisiku

"Apa hak mu sama mantan kamu itu?" Tanyanya.

Aku terdiam, sadar seketika. Iya aku tidak punya hak apa-apa dalam kehidupan Jaemin.

"Iya." Aku lesu seketika, tuh kan! Selalu Jaemin yang membuatku hilang mood baik.

"Sudahlah, jangan dipikirin. Dia sama Jane biarin aja, kamu sekarang pikirin hidup kamu kedepannya. Jangan sampai kamu jadi sedih karena dia doang."

"Iya..."

"Eh iya, kita udah jalan kemana nih? Daritadi aku cuman ikutin jalan lurus loh." Kata Jisung.

Aku langsung melihat sekitar, hummm aku kuran familiar dengan tempat ini tapi setelah aku melihat tulisan

Haengnidan-gil street

"Oh ini daerah Haengnidan. Ada rumah temanku yang dekat sini."

"Kamu tahu dimana lokasi persisnya?"

"Di jalan ini kebanyakan toko tembikar, cafe, galeri foto. Mungkin hanya ada beberapa rumah biasa, nah salah satunya rumah dia."

"Iya tapi kita nggak bisa nebak begitu aja..." Kata Jisung karena ia tidak merasa yakin olehku.

"Udah ikutin aja, aku masih inget."

Aku berusaha menjadi tour guide untuk Jisung yang tidak begitu tahu tentang jalanan ini.

+

(Jaeminnya muncul di episode selanjutnya aja ya, awokawok)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jaeminnya muncul di episode selanjutnya aja ya, awokawok)

Episode 9: Finished

dont need ur love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang