+
+"Maaf tapi... saudara Renjun tidak bisa kami selamatkan..."
Tanggisanku pecah mendengarnya, begitu juga kak Hyerin yang berada di sampingku
"Nggak mungkin! Nggak mungkin! Dokter! Renjun nggak mati! Dia nggak mati!" Teriakku kepada para petugas medis.
"Kami harap kalian bisa menerima kenyataan ini. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin." Ucap sang dokter.
"Y/N tenang ya..." Kak Hyerin juga menangis, tapi dia memelukku untuk berusaha menenangkanku.
"Nggak bisa kak! Renjun nggak mati! Renjun bener-bener masih hidup! Aku... Aku mau nikah sama Renjun! Dia nggak mungkin ninggalin aku!"
"Y/N... kenyataan emang berat."
Renjun...
Bisa kau kembali?
+
Aku harus memberi tahu Jisung kalau aku akan melakukan pemakaman Renjun, kebetulan sekarang sudah jam 7 pagi
Aku meningap di rumah sakit bersama kak Hyerin malam ini,
Tentunya kami menangis semalaman karena Renjun
Aku membuka tas sekolahku yang bahkan masih ada di rumah sakit untuk mencari ponselku
Ehhh-
Kok nggak ada ya?
Astaga! Ponselku masih ada di Jaemin.
Sebaiknya aku kesekolah dulu ya? Sekalian memberi tahu kalau Renjun sudah tiada... Tapi hari ini sudah hari sabtu!
"Kak Hyerin... Aku mau keluar sebentar boleh ya?"
"Mau kemana?"
Aku melihat mayat Renjun yang masih tertidur disana, aku jadi tidak ingin pergi
Kalau aku menghabiskan waktuku hanya untuk ponsel, bisa-bisa aku tidak melihat Renjun lagi
"Nggak jadi kak."
"Ooh. Yaudah kakak beli makanan buat kamu ya, kasian kamu belum makan pastikan?"
Aku hanya menganguk...
Dia pergi dari ruanganku,
Renjun yang sudah diselimuti dengan kain putih, tanpa pergerakan sama sekali
Aku mendekati tubuhnya yang bahkan sudah tidak bernyawa
Kubuka sedikit kainnya, untuk melihat wajahnya, setidaknya sebelum dia dikuburkan
KAMU SEDANG MEMBACA
dont need ur love ✓
Fiksi Penggemar⎯ na jaemin; kita semua pernah berada di fase sedang tidak membutuhkan rasa cinta dari seseorang.