WARNING 18+
RATED - M
BAHASA KASAR, NON BAKU, TYPO BERTEBARAN
SOLD
"Sudah kubilang ini akan sangat menyenangkan! Percayalah padaku!"
"Tapi ini sudah memasuki minggu ujian, Mark. Kita tidak seharusnya pergi ke tempat itu bersenang-senang," kata Eunha dan Yeri diam-diam setuju dengannya.
Tentu saja, ujian adalah saat yang paling penting bagi siswa seperti mereka. Tidak ada waktu untuk bersenang-senang dengan hal-hal seperti itu.
Mark memutar matanya.
"Oh, ayolah, ini hanya sekali dalam seumur hidup, pengalaman! Sangat sulit mendapatkan tiket VIP ini lho," Mark beralasan dan semua orang saling memandang sambil berpikir.
"Di mana sih?" yang lain bertanya sambil mengambil tiket dari tangan Mark untuk memeriksanya.
Yeri diam-diam menatap dan mendengar mereka berbicara tentang pengalaman sekali seumur hidup yang akan mereka lakukan. Ya ampun, teman-teman Yeri ini bahkan tidak peduli jika suatu hal yang buruk itu akan terjadi jika mereka mengabaikan ujian mereka. Bagaimanapun, Yeri tidak bisa melakukan apa-apa. Ini hidup mereka, bukan milik Yeri.
Yeri memalingkan wajahnya dari mereka dan terus membaca buku yang dia miliki.
"Cat's Crown? Apakah itu nama tempat yang kau maksud?" Jennie bertanya dan Mark mengangguk.
"Ya! Ini salah satu bar terbesar di Seoul dan semua orang ingin mendapatkan VIP di bar itu. Aku dengar bahkan bintang-bintang Korea biasa masuk kesana."
"Cat's Crown? Kenapa aku punya perasaan bahwa aku pernah mendengarnya dari suatu tempat?" Yeri mencoba untuk mengingat-ingat.
Taeyong menyenggol lengan Mark untuk membuat Mark menatapnya.
"Dikatakan di sini kau harus membawa lima orang agar kau bisa masuk bar itu," kata Daniel.
Mark mengambil tiket dan membacanya. Dia menghela nafas sambil menghitung teman-temannya. Hanya ada empat dari mereka.
Yeri masih mengabaikan mereka dan masih fokus untuk melanjutkan membaca. Yeri membalik halaman berikutnya dari buku yang dia baca namun tiba-tiba dia hentikan oleh Mark yang tiba-tiba memanggilnya.
"Yer! Kau mau pergi?" dia bertanya dengan senyum lebar di wajahnya.
Yeri hanya mengerjapkan matanya, terkejut bahwa Mark benar-benar akan mengajak dirinya.
"Aku?" Yeri menunjuk dirinya sendiri.
Mark mengangguk, masih tersenyum.
"Ya, kamu. Ayolah, kamu juga tertarik, kan?" Mark mendesak, tetapi Yeri menggelengkan kepala untuk menolak tawarannya.
Yeri memberi Mark tatapan sedih tapi masih tersenyum ramah.
"Maaf, tapi aku masih harus belajar."
"Sangat harus?" Mark menghela nafas dan memandang teman sekelas kami yang lain.
"Kurasa kita harus bertanya pada orang lain."
"Bagaimana dengan Lucas."
"Tidak, dia membosankan."
"Jadi apa?!"
SOLD
Hari itu masih sore dan semua orang sibuk bersiap-siap untuk pulang. Yeri tetap tinggal karena dia masih perlu mengembalikan buku-buku yang dia pinjam dari perpustakaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOLD
Fanfiction[WARNING 18+] Sebuah kisah tentang siswa SMA yang diculik dan dijual ke Mafia