Chap. 13

7.9K 446 148
                                    

WARNING 18+

RATED - M

BAHASA KASAR, NON BAKU, TYPO BERTEBARAN

SOLD

Yeri mengepalkan tangannya saat dia menatap setumpuk pakaian yang dibuat untuk dipakai. Yeri menghela nafas, mengeluarkan pakaian acak dan meringis setelah melihat bahwa itu berwarna merah muda. Dari semua hal yang dia pilih, mengapa merah muda? Mengapa? Bukannya membenci warna merah muda, Yeri hanya tidak pernah memakai pakaian warna ini semenjak remaja.

Yeri menutup pintu dan menghela nafas lagi. Yeri melihatnya sekali lagi sebelum dia melemparkannya ke lantai. Dia lebih baik telanjang sekalian daripada harus mengenakan dress merah muda super minim ini. Yeri berjalan kembali ke tempat tidur dan melilitkan selimut ke tubuhnya yang terbuka.

Yeri duduk di tempat tidur dan menatap dress yang masih tergeletak di lantai. Yeri menatapnya. Persetan dengan Jungkook. Di luar sudah gelap.

Tubuh Yeri sudah terasa dingin dan seprai tidak benar-benar membantu nya untuk tetap hangat. Udara di ruangan itu mulai terasa dingin dan itu membuat Yeri bergidik. Yeri menggosok hidungnya. Oh tidak, itu benar-benar dingin.

Tangannya membeku dan hidungnya terasa mati rasa. Yeri menarik semua bantal di sekelilingnya untuk membuatnya hangat, tetapi itu tidak terlalu membantu.

Yeri lebih banyak memeluk dirinya sendiri.

"Sial, aku benar-benar benci kedinginan."

ACHOO!

Yeri menyeka hidungnya yang meneteskan ingus. Dan sekarang dia bersin. Yeri akhirnya berdiri dan berjalan di sekitar ruangan untuk menemukan pemanas. Ketika dia tidak menemukannya, Yeri menggerutu kesal.

Yeri melihat kembali pada dress mini tadi yang ada di lantai dan dia tersipu. Tidak mungkin Yeri mau akan memakainya.

"Nggak."

Sebelum Yeri menyadarinya, dia sudah berjalan ke arah dress yang ada di lantai itu. Dia menatapnya.

Yeri melangkah perlahan dan seluruh tubuh nya terasa sangat dingin. Hampir seperti turun salju di ruangan ini.

"Sialan AC. Sepertinya itu harus dihancurkan. Aku harus meminta pelayan untuk menyesuaikan suhu ketika mereka tiba."

Yeri menunggu beberapa menit, mengharapkan pelayan datang. Tapi tidak ada yang datang. Tidak ada ketukan ataupun suara di belakang ruangan tertutup ini.

"Apa-apaan ini."

Yeri menggosok tangannya yang membeku.

"Ssssshittt. Di mana sih Jungkook saat aku membutuhkannya?"

Yeri bertanya pada diri sendiri. Secara tidak sengaja, dia melihat dress itu dan dia tersipu lagi. Dirinya belum pernah memakai dress.

"Jangan pernah berpikir tentang itu, Yeri," Yeri bergumam.

ACHOO!

Yeri menggelengkan kepalanya dan menyeka ingus yang keluar dari hidungnya.

"Sial !! Ini sangat dingin! Matikan AC!!"

Yeri berteriak kalau-kalau ada yang bisa mendengarnya. Ketika tidak ada yang menjawab, dia membenturkan dahi nya di dinding tetapi Yeri tersentak ketika dia merasa bahwa tembok itu sangat dingin.

Yeri mengepalkan tangan dan mendengus. Dia menginjak dress itu, menariknya dan menatapnya.

"Oh well, Yerim. Kamu tidak punya pilihan. Hanya ada satu cara bagi kamu untuk menghangatkan diri. Jika tidak, kamu akan mati dalam suhu ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang