Chap. 7

6.6K 355 18
                                    

WARNING 18+

RATED - M

BAHASA KASAR, NON BAKU, TYPO BERTEBARAN

SOLD

Pintu tiba-tiba terbuka dan Yeri terengah-engah ketakutan ketika tiga pria masuk. Mereka semua mengenakan jas hitam dan ketika mereka melihat Yeri, Yeri memucat karena dirinya telanjang bulat, diikat di tempat tidur dan ada bola di dalam mulut nya.

"Mmmph?!"

Mereka meraih tali yang mengikat leher Yeri dan menyeretnya keluar dari ruangan. Tubuhnya masih lemah tapi Yeri berhasil berjalan.

Mereka berjalan melewati koridor dan ketika Yeri melihat ke luar jendela, dia tidak bisa melihat apa pun selain hutan lebat dan awan mendung. Pohon dan langit yang tak terbatas.

"Di mana mereka membawaku?" tanya Yeri pada dirinya sendiri.

Segera, mereka tiba di depan pintu kayu besar. Salah satu dari mereka membukanya dan dengan lembut mendorong Yeri ke dalam. Mereka menutup pintu dan Yeri ditinggalkan.  Di sana, duduk di lantai dengan mata melebar.

Yeri hendak melepas bola, tetapi tiba-tiba dia teringat kata-kata Jungkook. Yeri menurunkan tangan dan menggerutu.

Yeri melihat sekeliling dan menyadari bahwa dia ada di dalam ruang makan yang sangat luas. Ada meja persegi panjang panjang di tengah dengan kursi-kursi tinggi.

Jendela-jendela kaca bening itu sangat besar dengan tirai-tirai elegan yang tergantung di masing-masing jendela. Tiga lampu gantung hadir di langit-langit. Lantainya ditutupi karpet berwarna krem.

Yeri mulai berjalan menuju meja dan mata nya berbinar setelah melihat makanan prasmanan di atasnya. Satu-satunya makanan yang bisa dia kenali adalah ayam bakar. Yang lain tampak asing tetapi mereka pasti terlihat lezat.

Yeri sangat lapar sehingga dia bisa saja makan seperti seekor babi. Yeri menyentuh bola di mulutnya dan menundukkan kepalanya dengan kecewa.

"Kau lapar sekali, oh ya ampun, air liur mu menetes princess?"

Suara Jungkook datang dari kanan dan Yeri memandangnya. Dia mengenakan kemeja polo denim hitam dan celana panjang putih dan dia tampak sangat tampan. Yeri memandangnya, tetapi Jungkook mengabaikan tatapan Yeri.

"Kau lapar, kan?"

Yeri tersipu dan perlahan dia mengangguk. Jungkook duduk di kursi utama dan menyilangkan kakinya. Jungkook memberi isyarat agar Yeri datang dan Yeri melakukannya. Yeri berhenti ketika Jungkook menatapnya dengan mata menusuk.

"Sudahkah aku memberimu izin untuk berjalan?"

Yeri menatapnya terkejut.

"Aku berjalan untuk pergi ke sini, Jeon bodoh," batin Yerim.

Jungkook mengangkat alis dan membuat Yeri menelan ludah.

"Berlutut dan merangkak ke arahku."

Yeri memutar matanya malas ke arah Jungkook dan berlutut. Yeri terlalu lapar untuk berpikir bahwa dia akan menolak perintah Jungkook. Yeri merangkak ke arahnya dan Jungkook memperhatikan Yerim dengan seringai.

"Kau sangat penurut ketika sedang lapar," gumamnya.

Dengan berpura-pura senang, Yeri mencoba tersenyum. Dia sangat ingin makan, seperti sekarang.

"Sebagai budak, aku akan melatihmu bagaimana menjadi seseorang." Kata Jungkook sambil membuka serbet makan. 

Jungkook meletakkannya di pangkuannya dan mulai mengambil garpu. Yeri tetap berlutut di lantai. Yeri memandang Jungkook dan dia memperhatikan nya memakan ayam panggang.

SOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang